Clock Magic Wand Quran Compass Menu
syariah

Jepang Kembangkan Wisata Syariah

Red:

JAKARTA — Industri syariah terus bergema di Jepang. Salah satu buktinya, Negeri Matahari Terbit itu untuk pertama kalinya menggelar Japan Halal Summit bertempat di  Keukyu Ex Inn Shinagawa Tokyo, Senin (4/8).

Sponsored
Sponsored Ads

The 1st Japan Halal Summit diselenggarakan oleh HDFJ (Halal Development Foundation Japan). Acara  tersebut dibuka oleh Deputi Menteri Kementrian Lahan, Infrastruktur, Transportasi dan Turisme Jepang Manabu Sakai. Dari Indonesia hadir sebagai pembicara Ketua MUI Prof Din Syamsuddin dan Komisaris Utama Sofyan Hospitality Riyanto Sofyan. Selain itu, hadir pula peserta dari Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina,  Pakistan, India, Saudi Arabia, Kuwait, UEA, Iran, Amerika Serikat, Turki, Rusia, dan Belgia. 

Scroll untuk membaca

Dari dalam negeri, peserta umumnya berasal dari kalangan bisnis dan pemerintah Jepang. "Delegasi yang hadir cukup antusias mengikuti acara demi acara yang dimulai dari pukul  09.00 sampai dengan pukul 19.00 (waktu setempat)," kata Riyanto dalam surat elektronik yang diterima Republika, Senin (4/8) malam.

Ia menambahkan, pada kesempatan tersebut Riyanto membawakan presentasi berjudul "Potential of Sharia Compliant Tourism". Presentasi tersebut membahas potensi wisata dan wisatawan kedua negara, baik Indonesai maupun Jepang. "Indonesia merupakan pasar yang cukup besar dan sebagian besar penduduk Indonesia adalah Muslim. Maka, untuk menggapai wisatawan, Indonesia harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan wisatawan Muslim, mulai dari transportasi, hotel, restoran, tempat wisata, mal, dan fasilitas penunjangnya," ujar Riyanto.

Sofyan Hospitality memanfaatkan momentum Japan Halal Summit 2014 untuk memperkenalkan Sofyan Halal Hospitality Standard yang merupakan jasa konsultasi halal compliant management system. Termasuk ke dalamnya  pengembangan standard operating procedure (SOP), operating manual, dan training program, yang mengacu pada fatwa MUI, standar LPOM MUI, ISO 9001:2008 dan standar halal internasional lainnya. "Keseluruhan sistem tersebut yang akan memberikan panduan untuk hospitality product dan services agar dapat selaras dengan prinsip syariah. Untuk joint promotion, sesama produk dan servis yang halal dapat dipublikasikan di www.myhalalchannel.com," katanya.

Respons dari peserta seminar, Riyanto mengungkapkan, cukup antusias. Misalnya, dari beberapa daerah prefecture (provinsi) di Jepang yang memilik atraksi wisata yang populer, sudah mendekati Sofyan Hospitality bersama HDFJ untuk menjadi konsultan mereka. "Mereka ingin menjadikan diri mereka ramah terhadap wisatawan Muslim, dengan menggunakan Sofyan Halal Hospitality Standard sebagai pedoman dalam mengembangkan semacam Halal Quality Assurance Management System sesuai dengan tingkatan compliance-nya."

Selain itu, dibantu dengan paket-paket training dan periodikal audit program untuk memastikan compliance-nya terhadap Sofyan Halal Hospitality Standarad (SHHS) tersebut. Selain itu, dari media dan multimedia, seperti islammap yang berkeinginan menjembatani antara wisatawan Muslim Jepang dan Indonesia. "Untuk itu, kita salurkan melalui jalur pemasaran myhalalchannel.com yang merupakan channel untuk halal hospitality," ujar Riyanto. 

The 1st Japan Halal Summit berlangsung cukup sukses dan ditutup dengan doa oleh HE Mufti Abbyasov Rishan dari Russian Muftis Council Deputy Chairman. N red: irwan kelana

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>