Clock Magic Wand Quran Compass Menu

Bank Syariah di DIY Yakin Tumbuh 16 Persen

Red:

YOGYAKARTA - Kalangan bank syariah di DI Yogyakarta (DIY) optimistis mampu meraih  pertumbuhan signifikan pada 2015 ini. Mereka menargetkan pertumbuhan mininal 16 persen di tahun ini. "Melihat pergerakan ekonomi dua bulan terakhir kita optimistis minimal bisa tumbuh di angka 16 persen," ujar Ketua Assosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Wilayah DIY, Wahsi Prasodjo di sela-sela rapat koordinasi bank syariah DIY, di Yogyakarta, Selasa (24/3).

Sponsored
Sponsored Ads

Menurutnya, pertumbuhan perbankan syariah di DIY akan lebih baik dari 2014 lalu yang hanya sekitar 12 persen. Padahal, di tahun-tahun sebelumnya, perbankan syariah di DIY tumbuh mencapai 20 persen per tahun. "Tahun politik kemarin (2014) pertumbuhan kita memang melambat, namun tahun ini kita optimistis tumbuh signifikan," katanya.

Scroll untuk membaca

Ia menyebutkan, pertumbuhan bank syariah tersebut mulai terasa sejak Januari 2015 . "BNI Syariah tumbuh positif hingga Februari kemarin," kata Wahsi yang juga branch manager BNI Syariah DIY.

Padahal, kata dia, pada Januari 2014 pertumbuhan BNI Syariah cukup minus. Bank syariah lain menurut Wahsi, juga tumbuh positif pada awal 2015 ini meskipun peningkatannya bervariasi.

Berdasarkan data, total aset perbankan syariah di DIY hingga Desember 2014 lalu mencapai Rp 4,2 triliun. Jumlah dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp 3,4 triliun, jumlah pembiayaan Rp 2,8 triliun atau nilai FDR (financing to deposit ratio atau rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga) sebesar 83 persen.

Jumlah bank syariah di DIY sebanyak 23 bank. Perinciannya adalah 12 bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) serta 11 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Ketua II Asbisindo DIY  yang juga Direktur BPRS Mitra Amal Mulia, Noor Aslan mengatakan, salah satu penyebab optimisnya pihak perbankan syariah DIY untuk tumbuh signifikan adalah pertumbuhan ekonomi secara umum di Indonesia termasuk DIY yang juga meningkat tahun ini. "Selain itu sosialisasi terkait perbankan syariah juga semakin gencar. Begitu juga di perguruan tinggi, jurusan ekonomi syariah semakin banyak diminati," katanya.

Noor menjelaskan, BPRS Mitra Amal Mulia dalam dua bulan terakhir pertumbuhannya sudah mencapai 10 persen dibandingkan Desember 2014. "Hal tersebut sangat menggembirakan dan menjadi pelecut kinerja pada  2015 ini," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Asbisindo DIY, Edi Sunarto. Untuk meningkatkan kinerja bank syariah pada 2015 ini pihaknya gencar melakukan sosialisasi produk perbankan syariah ke beberapa kelompok masyarakat. Tahun ini akan ada pertemuan dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) DIY. Penguatan kinerja perbankan syariah juga dilakukan dengan pelatihan penguatan manajemen kerja sama antara BUS dan BPRS serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan OJK DIY, Dany Surya Sinaga mengatakan market share (pangsa pasar) perbankan syariah di DIY cukup tinggi dibandingkan nasional. Dari sisi pembiayaan, market  share perbankan syariah di DIY mencapai sembilan persen dari pembiayaan perbankan secara keseluruhan. Sedangkan, dari sisi dana pihak ketiga mencapai tujuh persen dari dana perbankan secara keseluruhan.

Share tersebut, menurut Danny, tahun ini diperkirakan akan meningkat sebab akan ada satu BPRS lagi yang berdiri di DIY. "Izin prinsipil sudah, modalnya juga bagus Rp 8 miliar sesuai ketentuan. Mudah-mudahan tahun ini bisa operasional," katanya. N ed: irwan kelana

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>