REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 329 mahasiswa penerima beasiswa bidik misi di Universitas Sebelas Maret (UNS) gagal lulus tepat waktu. Untuk meringankan beban mereka dalam menyelesaikan studinya, kampus memberikan keringanan pembiayaan SPP selama dua semester. Wakil Rektor III UNS Darsono mengatakan mahasiswa yang molor masa studinya ini merupakan mahasiswa dari angkatan 2010 berjumlah 73 mahasiswa dan angkatan 2011 berjumlah 371 mahasiswa.
Ia mengatakan, alasan para mahasiswa ini masih belum lulus dikarenakan terkendala masalah studi. Mereka melewati ketentuan masa studi penerima bidikmisi yakni delapan semester. "Tentunya kita tidak menutup kemungkinan dengan kesulitan yang dialami para mahasiswa ini. Maka dari itu kami berupaya membantu 329 mahasiswa ini," katanya.
Darsono mengatakan bantuan itu tidak diberikan secara cuma-cuma. Ada persyaratan yang harus dipenuhi para mahasiswa penerima bidikmisi ini. Yakni studi harus selesai dalam waktu satu tahun atau dua semester. "Ya kami yakin mereka bisa menyelesaikan sesuai dengan waktu yang kami berikan. Sebab saat ini hampir semua sudah dalam masa skripsi. Bahkan saat kami tanya semua ingin lulus Desember mendatang," katanya.
Ia mengatakan permasalahan yang dihadapi mahasiswa bidikmisi cukup kompleks. Sebab, selain harus bisa menyelesaikan kuliah secara tepat waktu, mahasiswa ini juga harus bisa membiayai hidupnya secara mandiri. Maka dari itu mereka molor dari masa kuliahnya, dan dari permasalahan inilah pihak kampus berupaya untuk membantu. Darsono juga menekankan pada para mahasiswa untuk terbuka. Begitu pula saat bimbingan dengan dosen, mereka diminta kerja keras menyelesaikan studinya.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan para ketua prodi (red. program studi) untuk bisa membantu permasalahan ini," katanya.
Sementara itu dari 329 mahasiswa yang belum bisa menyelesaikan studi tepat waktu ini mayoritas dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sedangkan mahasiswa paling sedikit berasal dari mahasiswa kedokteran.