Clock Magic Wand Quran Compass Menu

UGM Jadi Tuan Rumah Konferensi Akademisi Muslim Dunia

Rep: Wahyu Suryana
Masjid Kampus UGM
wikipedia Masjid Kampus UGM

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada mendapatkan giliran menjadi tuan rumah The 5th Annual Conference on Muslim World 2017. Kali ini, konferensi akademisi tahunan yang digelar kelima kalinya itu secara spesifik mengulas keterkaitan dunia Muslim dengan demokrasi.

Sponsored
Sponsored Ads

Konferensi merupakan hasil kerja sama Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisipol UGM, dengan The Institute for Religion, Politics, and Culture Washington COllege dan Creative Learning dari Washington DC. Konferensi akan berlangsung 18-19 September 2017 di Fisipol UGM.

Setidaknya, terdapat enam subtema yang akan dibahas puluhan peserta yang terdiri dari mahasiswa (sarjana/pascasarjana) dan akademisi berbagai negara di antaranya Indonesia, Filipina, Singapura, dan AS. Dalam kesempatan ini, turut digelar diskusi kesempatan belajar di Amerika Serikat dan Inggris.

Scroll untuk membaca

Ketua Panitia The 5th Annual Conference on the Muslim World Yunizar Aiputera mengatakan, pemilihan topik demokrasi ini bukan tanpa alasan. Ia menilai, pemilihan topik dikarenakan Islam dan demokrasi sering dibayangkan sebagai dua entitas yang saling bertolak belakang.

"Ini jadi topik menarik untuk diteliti seiring kebutuhan mengevaluasi kembali relasi antar keduanya, Indonesia merupakan tempat yang cocok melihat fenomena itu lebih jauh, mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia," kata Yunizar, Senin (18/9).

Konferensi diharapkan jadi wahana memperdalam berbagai topik dalam studi dunia Islam dan demokrasi. Kegiatan terbagi jadi enam panel dengan topik seperti sisi gelap demokrasi, Islam, dan politik, Muslim sebagai minoritas, Islam dan politik identitas, demokrasi dan ideologi dan konsolidasi demokrasi.

Konferensi ini turut menghadirkan Prof Muqtedar Khan dari University of Delaware sebagai pembicara kunci. Rencananya, Muqtedar akan menyampaikan pandangannya tentang Islam dan demokrasi setelah Arab Spring pada Senin (18/9) malam yang rencananya dibuka dengan Tari Saman Sanggar Kesenian Aceh UGM.

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>