Clock Magic Wand Quran Compass Menu

Benarkah Matematika Begitu Menakutkan?

Rep: Dyah Ratna Meta Novia
Anak jago matematika/ilustrasi
educationnews.org Anak jago matematika/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelajaran Matematika sering dianggap momok dan mengerikan bagi anak-anak. Betulkah pelajaran ini begitu dtakuti anak-anak? Pendiri Karismath Shad Moarif mengatakan, sebenarnya anak-anak tidak membenci Matematika. Mereka hanya takut gagal belajar matematika dan gagal meraih nilai yang bagus. Maka dari itu, menurut Shad harus ada perubahan dalam mengajar matematika.  

Sponsored
Sponsored Ads

"Selama ini tidak pernah ada riset yang dilakukan untuk  membantu anak-anak  belajar Matematika sesuai kemampuan otaknya. Guru hanya mengajar dengan cara lama tanpa memikirkan kemampuan otak anak didiknya," ujarnya, Rabu, (22/4).

Berdasarkan Trends in International Mathematics and Science Study, pembelajaran Matematika di Indonesia peringkat 38 dari 42 negara. Artinya kualitas pembelajaran Matematika di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia.

Scroll untuk membaca

Mempertimbangkan hal itu, terang Shad, Karismath hadir untuk memberikan cara belajar Matematika universal dan fleksibel. Diharapkan ini bisa melengkapi konsep Matematika yang sudah menjadi kurikulum di sekolah-sekolah.

"Karismath mengajari anak-anak belajar Matematika dengan metode struktur visual yang menciptakan garis besar dari jalur belajar alami. Metode ini dimulai dengan menggunakan gambar tanpa angka, kemudian secara perlahan bergerak ke konsep pengoperasian Matematika."

Menurut Shad, dengan menggabungkan teknik Psikologi dan Matematika, proses pembelajaran Matematika menjadi efektif karena anak-anak dapat mempelajari banyak materi. Selain itu, Karismath juga berupaya membantu orangtua agar tak kesulitan dalam membantu anak belajar sehingga proses belajar matematika jadi menyenangkan.

Salah satu cara belajar Matematika di Karismath menggunakan animasi. Misal dengan gambar buaya, ikan, jeruk, ceri, manusia. Sehingga anak-anak menjadi senang diajak berpikir tanpa merasa tertekan.

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>
x close