Berburu Oleh-Oleh Ekstrem di Tanah Suci

Red:

Tasbih dari kayu kaoka, sajadah Turki, busana Muslim yang biasa dikenakan orang Arab, cincin batu alam, dan kurma Nabi yang lezat mungkin jadi salah satu oleh-oleh wajib jamaah haji. Namun, ada oleh-oleh eksentrik yang tak semua jamaah haji membelinya.

Oleh-oleh eksentrik itu, antara lain, hajar jahanam, kadal mesir, hati unta, dan banyak lagi lainnya. Namun, tak semua toko oleh-oleh menjual barang langka itu. Pada akhir musim haji yang baru saja berlalu, sejumlah jamaah juga tampak mencari-cari oleh-oleh langka itu. Salah satu toko yang mereka sambangi berada di lantai dua Hotel Andalus, dekat Masjid Nabawi, Madinah.

Selain menjual oleh-oleh eksentrik, kios yang menyatu dengan Warung Bakso Karawang Si Doel ini juga melayani jasa penukaran uang rupiah ke riyal dan sebaliknya. Toko yang dimiliki warga Indonesia yang telah lama tinggal di Arab Saudi ini juga menjual oleh-oleh khas Tanah Suci, seperti tasbih biji kaoka yang dijual di atas 50 riyal (Rp 150 ribu), madu arab, serta serbuk kurma yang diyakini bisa meningkatkan kesuburan wanita.

Kembali ke oleh-oleh nyentrik, batu hajar jahanam merupakan obat herbal alami yang berasal dari Timur Tengah, beberapa orang menyebutnya sebagai hajar surgawi. Bahan dasar hajar jahanam adalah batu hitam yang sudah dihaluskan menjadi serbuk dan dipadatkan. Nama hajar jahanam sendiri berasal dari warna hitam legam yang diibaratkan sebagai neraka jahanam. Hajar jahanam yang difungsikan sebagai obat oles untuk keperkasaan pria ini dipasarkan dalam plastik-plastik kecil dengan harga sekitar lima riyal sampai 25 riyal riyal per bungkus, bergantung pada beratnya.

Sama dengan hajar jahanam, kadal mesir juga dikenal sebagai obat kuat yang mujarab. Kadal mesir berbentuk sama dengan kadal yang kerap dijumpai di Tanah Air, namun kulitnya belang hitam putih. Kadal mesir dijual dalam bentuk bangkai yang sudah dikeringkan.

Oleh-oleh lain yang diyakini berkhasiat untuk keperkasaan pria adalah sarang tawon.  "Indonesia bagus, obat kuat, Attahiyat," kata sang penjual yang menjajakan sarang tawon di pinggir jalan tak jauh dari Masjid Nabawi sembari mengacungkan telunjuk ke atas seraya berkedip sembari tersenyum.

Oleh-oleh lainnya adalah hati unta. Berwarna hitam legam, hati unta diyakini dapat mengobati penyakit asma atau sesak napas. Hati unta yang dijual dalam kondisi sudah dikeringkan bisa digoreng tanpa minyak, kemudian dipotong kecil-kecil saat dihidangkan.

Namun, di tengah ancaman virus ebola dan MERS, pemerintah telah jauh-jauh hari mengimbau jamaah haji untuk menghindari kontak dengan unta. Rupanya jamaah haji Indonesia mendengar imbauan itu sehingga tak banyak yang mencari hati unta untuk dibawa pulang ke Tanah Air.

Berburu oleh-oleh memang sah-sah saja sebagai bentuk perhatian kepada saudara dan handai taulan di Tanah Air. "Namun, yang terpenting adalah bagaimana jamaah haji menjaga kemabruran dan melanjutkan kebiasaan ibadah di Tanah Suci," kata pembimbing ibadah haji PPIH Daker Madinah Abdul Kholiq.n mch ed: wachidah handasah

 
Berita Terpopuler