Ahad 10 Nov 2019 21:15 WIB

Bahlil Lahadalia: BKPM Kejar Investasi Berkualitas

BKPM berkomitmen mengejar realisasi investasi yang berkualitas ke depan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Elba Damhuri
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan rencana kerja saat rapat dengan Komisi VI DPR-RI di Jakarta, pada Kamis (7/10) malam lalu. Ia berkomitmen mengejar realisasi investasi yang berkualitas ke depan.

"Target kita ke depan adalah mengejar realisasi investasi. Tapi investasi yang berkualitas," kata Bahlil dalam siaran pers.

Bahlil memaparkan enam strategi mencapai realisasi investasi yang optimal ke depan. Namun, dikatakannya, target investasi tak hanya masuk dalam jumlah yang besar. Lebih dari itu, investasi harus lebih berkualitas.

"Investasi harus menyerap lebih banyak tenaga kerja, bermitra dengan pengusaha lokal, dan memberikan nilai tambah (value added), bagi perekonomian," ujar Bahlil.

Selain itu, Bahlil mengatakan tantangan investasi di era kemajuan teknologi ialah kian meningkatnya inovasi teknologi yang mengganti tenaga kerja manusia.

"Sehingga dulu 1 persen pertumbuhan ekonomi bisa serap 400.000 tenaga kerja. Sekarang tidak lagi sebanyak itu," ujar Bahlil.

Sehingga demi mendorong investasi yang berkualitas, BKPM akan mendorong sektor investasi di industri manufaktur. Ia memandang

investasi di industri manufaktur jauh lebih banyak menciptakan lapangan kerja.

"Selain itu manufaktur juga mampu menciptakan industri-industri turunan lainnya," tuturnya.

BKPM mencatatkan realisasi investasi langsung pada kuartal III 2019 mencapai Rp 205,7 triliun , naik 18,4% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 173,8 triliun. Realisasi Penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 18,9% menjadi Rp 100,7 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) naik 17,8% menjadi Rp 105 triliun.

Bahlil menjelaskan, dengan capaian kuartal III 2019, total realisasi investasi dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 601,3 triliun, naik 12,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Total investasi PMDN mencapai Rp 317,8 triliun, sedangkan PMA mencapai Rp 317,8 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement