Ahad 15 Dec 2019 05:38 WIB

Pelatih Renang Indonesia akan Fokus Bina Pemain Junior

Tim Indonesia tidak bisa terus-menerus mengandalkan perenang senior.

Tim renang Indonesia.
Foto: Humas PRSI
Tim renang Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih renang Indonesia David Armandoni menyatakan, akan fokus membina atlet junior. Ini untuk mempersiapkan para junior tersebut menjadi atlet yang memiliki kualitas tak jauh berbeda dari perenang senior.

"Seperti yang sudah dibicarakan dengan PB PRSI, kami harus mempersiapkan para atlet junior ini untuk masa depan nanti. Mereka memiliki potensi dan kami harus membantu mereka supaya bisa memiliki kualitas yang jauh lebih baik," kata David di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (14/12).

Pelatih asal Prancis itu mengatakan bahwa tim tidak bisa terus-menerus mengandalkan perenang senior, seperti I Gede Siman, Glenn Vikcor Sutanto, atau Triadi Fauzi, namun juga mesti ada atlet pelapis berkualitas untuk memperkuat tim nasional.

David menyebutkan meski beberapa atlet junior seperti Azzahra Permatahani dan Farrel Armandio Tangkas sudah bisa menunjukkan kualitasnya dengan menyumbangkan medali perak pada SEA Games 2019 Filipina, namun tidak semestinya mereka berdua menjadi andalan satu-satunya.

"Kami tidak bisa berharap hanya pada dua atlet karena kalau Azzahra atau Farrel bermasalah, misalnya, kami tidak punya lagi perenang lain. Jadi kami harus mempersiapkan mereka mulai dari sekarang," jelas David.

Untuk mempersiapkan atlet junior berkualitas, David mengatakan, dibutuhkan program serta rencana pelatnas yang jelas dan matang serta dipersiapkan lebih awal, tidak mendadak atau menunggu beberapa bulan hingga mendekati pertandingan.

"Yang harus kami lakukan sekarang adalah melakukan training camp ke luar negeri, memetakan para perenang junior bagaimana mereka bisa mempersiapkan diri menjadi atlet yang berkualitas karena itu akan membutuhkan waktu yang lama," jelas David. "SEA Games 2021, misalnya, kami harusnya mulai mempersiapkan programnya dari sekarang. Jangan menunggu delapan bulan mendekati SEA Games."

Azzahra Permatahani mengamini pandangan ini dengan mengaku membutuhkan lebih banyak pertandingan ke luar negeri, bersaing dengan lawan yang memiliki kualitas lebih dari dia. "Kami harus lebih banyak lomba di luar karena lomba di luar kan pasti banyak bertemu lawan yang lebih baik daripada di Indonesia. Jadi kami bisa belajar lebih dari mereka," ujar Azzahra menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement