Rabu 18 Dec 2019 04:50 WIB

Perusahaan Raksasa Cina Investasi Rp 120 T di KEK Palu

Pengelolaan KEK Palu sudah masuk dalam program RPJMN 2020.

Suasana bongkar muat peti kemas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu di Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (15/11/2018).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Suasana bongkar muat peti kemas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu di Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (15/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China, China First Heavy Industries (CFHI) Co Ltd berinvestasi sebesar Rp 120 triliun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah. Investasi tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai 2020.

"Tahap pertama akan dikucurkan senilai 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 triliun pada bulan Januari 2020," kata Chairman CFHI Liu Mingzhong di sela-sela penandatanganan Letter of Inten (LoI) di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Kota Palu, Selasa (17/12).

Baca Juga

Ia menjelaskan CFHI berdiri sejak tahun 1954 dan merupakan perusahaan manufaktur terbesar di China yang memproduksi smelter dan besi, serta menguasai sekitar 70 persen pasar. "Kami menjadi supplier utama dan besar untuk equipment di sejumlah industri," katanya.

CFHI juga menjadi pemasok pembangkit listrik tenaga nuklir dan menjadi manufaktur otomotif, pertahanan, serta pengelolaan air. "Setelah kami melihat langsung kondisi Kota Palu, lokasi KEK Palu, dan segala kesiapannya, kami bersedia berinvestasi di KEK Palu dengan mengelola 1.500 hektare kawasan di sana," katanya.

Sementara itu Direktur Utama PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) yang juga badan pengelola dan pembangunan KEK Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu mengatakan pihaknya telah diundang ke kawasan industri CFHI di China untuk melihat langsung seluruh pabrik milik perusahaan itu

Andi Mulhanan mengatakan pihak CFHI akan bergerak cepat untuk membangun pabrik di KEK Palu. "Diupayakan dalam enam bulan ke depan CFHI telah mendirikan tiga industri utama dan pendukungnya. Tiga pabrik adalah industri logam dasar (besi, nikel, dan tembaga)," katanya.

Hingga saat ini, kata dia, baru dua perusahaan yang telah berinvestasi dan beroperasi di KEK Palu, yaitu PT Hong Thai Internasional yang bergerak di bidang pengolahan getah pinus dan PT Asbuton Jaya Abadi yang berinvestasi di bidang perdagangan besar bahan bakar padat, cair, dan gas.

“Kedua perusahaan itu sudah beroperasi lebih setahun lalu. Produk hasil olahan PT Hong Thai sudah diekspor ke China, Thailand, dan India,” tambahnya.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang hadir dalam penandatangan itu merespon baik investasi CFHI di KEK Palu, mengingat pengelolaan kawasan tersebut sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 dan menjadi prioritas pengembangan berinvestasi.

Longki Djanggola mengatakan investasi CFHI ini dilakukan dengan pola kerja sama dengan BPST yaitu bersama-sama mendirikan anak perusahaan baru untuk mengelola dan membangun infrastruktur KEK Palu.

Selanjutnya PT BPST akan menyediakan layanan pendukung untuk mendukung pelaksanaan proyek. Sementara CFHI bertanggungjawab atas manajemen promosi dan operasional proyek KEK Palu.

"Maka setelah penandatanganan LoI (Letter of Intent) ini CFHI dan BPST segera membentuk tim kerja untuk menyusun Memorandum of Understanding (MoU) antar kedua pihak terkait proyek tersebut," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement