Senin 17 Feb 2020 09:54 WIB

Arteta Terpukul Lihat Sanksi yang Menimpa Manchester City

Arteta pernah jadi asisten Guardiola di City sejak 2016 hingga akhir 2019 kemarin.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Mikel Arteta (kiri) dan Pep Guardiola saat masih sama-sama menangani Manchester City.
Foto: EPA-EFE/ANTHONY DEVLIN
Mikel Arteta (kiri) dan Pep Guardiola saat masih sama-sama menangani Manchester City.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Juru taktik Arsenal Mikel Arteta menyatakan simpati untuk mantan mentornya, Josep Guardiola, di tengah berita miring Manchester City. The Citizens akan dilarang berlaga di dua musim kompetisi Eropa, Liga Champions dan Liga Europa.

"Saya hanya menginginkan yang terbaik untuk City. Kekaguman dan cinta yang saya miliki untuk Pep, para pemain, dan staf. Saya tahu betapa kerasnya mereka bekerja dan mudah-mudahan hal positif bisa datang untuk mereka," kata Arteta dikutip ESPN, Senin (17/2).

Baca Juga

Pernah jadi asisten Guardiola sejak 2016 hingga akhir 2019 kemarin, Arteta sejatinya memiliki ikatan emosional dengan kesebelasan asal kota pelabuhan itu. Meski begitu, dirinya enggan memikirkan secara berlebihan masalah tersebut.

Entrenador asal Spanyol itu hanya mendoakan yang terbaik bagi the Citizens agar dapat melewati semua persoalan dengan sebaik mungkin. "Sekarang saya harus melakukan bukan yang terbaik, yang sangat, sangat terbaik bagi Arsenal untuk mencoba dan memaksimalkan segala yang kami miliki untuk membawa klub naik peringkat setinggi mungkin," sambung dia.

Arteta juga mengakui jika dirinya telah menghubungi Guardiola untuk memberikan dukungan moril. Meskipun ia sudah tak bekerja di klub tersebut. "Reaksi pertama saya adalah kaget saat mendengar kabar mengejutkan ini. Saya langsung menghubungi Guardiola dan semua orang di Manchestsr City."

Sementara, City menyatakan akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS). Belakangan ini, City berada di tebir jurang setelah baru saja dijatuhkan hukuman berupa larangan dua tahun bermain di seluruh kompetisi Eropa, pun denda 30 juta euro oleh UEFA.

Keputusan itu merupakan buntut dari pelanggaran yang dilakukan City terkait aturan Financial Fair Play (FFP). The Eastland pun dipastikan bersalah oleh Bandan Kontrol Keuangan Klub UEFA lantaran sudah memalsukan pendapatan sponsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement