Rabu 19 Feb 2020 18:46 WIB

Menpora: Jatim Belum Diputus Jadi Tuan Rumah Pendamping PON

Kemenpora saat ini menunggu konfirmasi dari Ketua KONI Pusat dan Ketua PB PON.

Menpora Zainudin Amali
Foto: Republika/Prayogi
Menpora Zainudin Amali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan belum ada keputusan soal wacana Jawa Timur menjadi tuan rumah pendamping PON 2020 sekaligus venue pertandingan 10 cabang olahraga yang dicoret. Menurutnya, keputusan dipertandingkannya 10 cabang olahraga yang dicoret itu tetap berada di tangan Ketua Umum PB PON sekaligus Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Tentang 10 cabor ini sebenarnya belum ada keputusan kita tentang Jatim. Saya tidak tahu dari mana tiba-tiba muncul (Jatim). Yang ada adalah beberapa daerah mengusulkan, tapi yang sangat bersemangat adalah Jatim," kata Zainudin yang ditemui di Kantor Kemenpora, Selasa (19/2).

Baca Juga

Zainudin meminta kepada masyarakat supaya sabar menunggu keputusan soal 10 cabang tersebut. Kemenpora saat ini juga sedang menunggu konfirmasi dari Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman dan Ketua Umum PB PON.

Namun ia menegaskan siapa pun nanti yang akan menjadi tuan rumah pendamping PON 2020 agar tidak membangun venue baru dan membiayainya secara mandiri. Alasannya karena Kemenpora telah memutuskan mengeluarkan anggaran hanya untuk 37 cabang olahraga saja.

"Soal penyelenggarannya di mana silakan tidak usah di Jawa Timur. Tetapi jangan membangun venue baru dan silakan secara swadaya membiayai iu.

"Jatim juga sebenarnya tidak ngotot. Ditunjuk oke, tidak juga tidak apa-apa. Tetapi kalau secara kriteria, Jatim sangat memenuhi syarat karena tidak harus membangun venue kemudian pembiayaan ditanggung sendiri," ujarnya.

Hingga saat ini, Menpora memastikan 37 cabang olahraga dipastikan digelar di Papua, sementara venue untuk 10 cabang lainnya belum diputuskan.

Namun kemudian Provinsi Jawa Timur tiba-tiba muncul menjadi satu-satunya kandidat yang disebut akan menjadi venue pertandingan 10 cabang olahraga ini. Usul tersebut lantas langsung ditolak oleh Gubernur Papua melalui suratnya.

Menpora pun langsung terbang ke Papua untuk menemui Gubernur Papua sekaligus Ketua Umum PB PON Lukas Enembe pada 14 Februari lalu untuk membicarakan masalah 10 cabang tersebut. Namun ternyata Lukas Enembe sedang tidak berada di Papua.

Kesepuluh cabang yang dicoret di PON tersebut adalah balap sepeda, bridge, dansa, gateball, golf, petanque, ski air, soft tenis, tenis meja, dan woodball.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement