Sabtu 22 Feb 2020 13:55 WIB

Mirabelli Semprot Petinggi AC Milan

Mirabelli mengklaim hasil yang ia ukir di Milan lebih baik ketimbang era sekarang.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Mantan Direktur Olahraga AC Milan Massimiliano Mirabelli (kanan).
Foto: EPA-EFE/SIMONE ARVEDA
Mantan Direktur Olahraga AC Milan Massimiliano Mirabelli (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Rasa kecewa sepertinya masih bermuara di benak mantan Direktur Olahraga AC Milan, Massimiliano Mirabelli. Ia bahkan mengecam rezim petinggi i Rossoneri saat ini.

Berbicara kepada Calciotoday, Mirabelli menumpahkan rasa kesalnya kepada hierarki Milan. "Ketika saya di sana, kami tahu siapa yang bertanggung jawab," kata Mirabelli dilansir Football Italia, Sabtu (22/2).

Mirabelli merupakan direktur olahraga Milan selama lebih dari setahun, menyusul pengambilalihan klub Li Yonghong dari Silvio Berlusconi pada April 2017 silam.

Namun, kiprah Mirabelli dianggap biasa saja dan berujung pada pemecatan pada musim panas 2018, ketika kesebelasan asal kota mode Italia diambil alih oleh kelompok Manajemen Elliott.

Keputusan akusisi tersebut lantaran, pemilik Milan terdahulu, Li Yonghong, gagal membayar pinjaman 300 juta euro kepada kelompok Amerika, yakni Elliot Management Invesment.

Akan tetapi, berkaca dari pengalamannya selama berada di San Siro Mirabelli mengklaim hasil yang ia ukir lebih baik ketimbang era sekarang. Bahkan, Milan berhasil mejeng di kompetisi Liga Europa, nyaris masuk Liga Champions, pun sukses mencapai final Coppa Italia versus Juventus.

"Penyesalannya adalah kami tidak diberikan waktu. Saya berharap sekarang direksi melanjutkan pekerjaan yang saya mulai. Sebuah revolusi baru akan salah, desas-desus mengacaukan lingkungan dan Stefano Pioli tidak diizinkan bekerja dengan tenang," sambung Mirabelli.

Lebih lanjut, pria berusia 50 tahun itu mengatakan, kehadiran Zlatan Ibrahimovic dapat memberikan suntikan motivasi lebih bagi skuat i Diavollo Rosso. Berkat pengalamannya selama hampir dua dekade terakhir Ibra tentu merupakan pemain vital bagi tim Merah-Hitam. "Ibra adalah sosok juara. Namun, saya tidak ingin itu hanya menjadi hal sesaat. Beban tidak bisa sepenuhnya berada di pundak pemain 38 tahun."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement