Rabu 26 Feb 2020 13:59 WIB

Wenger Komentari Kekalahan Chelsea dari Muenchen

Chelsea digebuk Muenchen 0-3 di Stamford Bridge pada Rabu (26/2) dini hari WIB.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Israr Itah
Pemain Chelsea Mason Mount berebut bola dengan gelandang Bayern Muenchen Thiago Alcantara.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Pemain Chelsea Mason Mount berebut bola dengan gelandang Bayern Muenchen Thiago Alcantara.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih legendaris Arsenal Arsene Wenger menyoroti penyebab kekalahan Chelsea dari Bayern Muenchen pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Chelsea digebuk Muenchen 0-3 di Stamford Bridge pada Rabu (26/2) dini hari WIB.

Wenger menganggap Chelsea kehilangan kontrol permainan. Menurutnya, pasukan Frank Lampard sebenarnya punya kesempatan unggul pada babak pertama. Sayangnya peluang itu gagal dimanfaatkan hingga berikutnya tim tamu mendominasi babak kedua.

Baca Juga

"Apa yang sebenarnya sudah dia (Lampard) pelajari? Tapi dia harusnya sudah tahu karena Anda tidak kalah dalam lima laga kandang jika tim Anda lebih kuat dari tim lain," kata Wenger dalam wawancara di beIN Sports pada Rabu, (26/2).

Wenger memandang kekalahan the Blues dimulai sejak kehilangan kontrol di lini tengah. Kesalahan itu lalu jadi malapetaka yang membenamkan wajah mereka di hadapan publik sendiri.

"Pada pertandingan seperti itu, Anda banyak memberi penguasaan bola pada lawan, tentu Anda menerima ganjarannya," ujar pria asal Prancis itu.

Muenchen, kata Wenger, membuat Chelsea terlalu banyak berlari tanpa arah berkat keunggulan di tengah. Akhirnya, the Blues tak mampu bertahan selama 90 menit.

Pria yang sudah makan asam garam dunia kepelatihan itu menekankan lini tengah sebagai kunci permainan. Jika terlalu lama kehilangan bola di sana, maka peluang kalah makin besar.

"Di Liga Champions, jika Anda kalah di lini tengah, Anda dalam masalah, sebab itulah aturan nomor satu. Karena Anda melawan tim tangguh, jika mereka mengumpan striker, Anda akan menerima ganjarannya (kebobolan)," tegas Wenger. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement