Kamis 27 Feb 2020 22:13 WIB

Tim Red Bull Khawatir Terkena Dampak Corona

Corona menyebabkan teknisi tim Red Bull yang berasal dari Jepang sulit bepergian.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Nora Azizah
Corona menyebabkan teknisi tim Red Bull yang berasal dari Jepang sulit bepergian (Foto: ilustrasi tim Red Bull)
Foto: EPA-EFE/Remko de Waal
Corona menyebabkan teknisi tim Red Bull yang berasal dari Jepang sulit bepergian (Foto: ilustrasi tim Red Bull)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah corona membuat tim F1 Ferrari terpaksa membatasi akses ke dalam markas. Ternyata, kekhawatiran corona juga dirasakan tim Red Bull.

Kepala tim F1 Red Bull Racing, Christian Horner menyatakan, pihaknya kesulitan karena banyak teknisi pihaknya yang berasal dari Jepang. Sebab menurutnya, pegawai dari negara-negara Asia Timur akan kesulitan bepergian ke tempat lain.

Baca Juga

Padahal, kalender musim balap 2020 dijadwalkan bergulir pada 18 Maret mendatang. Melbourne (Australia) menjadi lokasi pertama Grand Prix (GP) tahun ini. Apalagi, balapan F1 di Cina, April mendatang sudah lebih dulu ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Seri balap Bahrain dan Vietnam di akhir Maret dan awal April juga terancam karena virus itu juga sudah menyebar ke Timur Tengah dan Asia Tenggara.

Melihat hal itu, Horner tidak yakin timnya bisa bekerja optimal karena pembatasan keluar-masuk seseorang dari satu negara ke negara lainnya selama penyebaran virus belum mereda dan kompetisi F1 sedang berjalan.

 

"Virus corona adalah masalah. Sepekan lalu ada informasi kota Milan tidak apa-apa, sekarang kenyataannya berbeda," kata Horner dilansir dari laman Crash, Kamis (27/2).

Menurutnya, yang bisa dilakukan oleh pihaknya adalah menunggu imbauan dari WHO. Sebab, ia juga tidak yakin teknisi dari Jepang dapat terbang ke Melbourne di seri balap perdana musim 2020.

 

Setelah melihat virus corona semakin merebak di Italia. Horner meminta federasi balap dunia (FIA) untuk mengambil tindakan tegas terkait F1.

"Orang-orang banyak berdatangan ke Eropa, ini adalah wilayah yang kami tinggali. Kita harus memantau virus ini. FIA harus  berbicara," ucapnya.

 

Sebagai negara Eropa paling parah terdampak virus Corona, Italia juga terancam batal menggelar F1 di sirkuit Mugello. Padahal, pengelola lintasan langganan MotoGP itu sedang melobi penyelenggara agar dapat menjadi arena F1 setelah sirkuit Monza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement