REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Musim 2019/20 bagi Chelsea merupakan masa transisi. The Blues kerap tampil tak konsisten. Memasuki akhir musim, pelatih Frank Lampard mulai menemukan ritme.
Dikutip dari Sportskeeda, Kamis (19/3), Lampard mengalami momen memalukan di pekan pembuka liga, saat dihantam Manchester United 4-0, dan kalah di kandang oleh West Ham, Bournemouth, dan Southampton. Bahkan lebih parah lagi, dihancurkan Bayern Muenchen pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge.
Namun, di bawah kepemimpinan Lampard, yang merupakan legenda Chelsea, pemain muda mendapatkan kepercayaan yang jauh lebih tinggi sejak klub asal London itu dibeli Roman Abramovic. Meskipun, keputusan itu diambil lantaran sanksi FIFA yang membuat Chelsea tak bisa beli pemain musim panas tahun lalu.
Sehingga, Lampard memanggil pemain muda Chelsea seperti Mason Mount, Tammy Abraham, Reece James, Callum Hudson-Odoi, Fikiyo Tomoti dan Billy Gilmour, untuk membawa lebih banyak energi ke tim. Untungnya, pemain muda tersebut mampu memanfaatkan kesempatan tersebut dan membuktikan diri mereka layak berada di level tertingi.
Momen baiknya lagi, ada beberapa momen baik di lapangan lainnya. Di tengah performa yang inkosisten, Chelsea mampu menjaga posisi mereka di empat besar sepanjang musim. Ini hanya bisa diraih lewat performa yang apik oleh skuat asuhan Lampard.
Selain itu, Chelsea juga pernah mengalahkan Liverpool 2-0 di Piala FA, menahan imbang Ajax di Johan Cruyff Arena 4-4 di fase grup Liga Champions, hingga menumbangkan Arsenal di Emirates Stadium dalam di liga.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
