Senin 23 Mar 2020 16:49 WIB

Inggris Kerahkan Militer untuk Kirim Distribusi Alat Medis

Pengiriman jutaan alat pelindung diri (APD) termasuk masker dilakukan oleh militer

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Penanganan medis virus corona. Pengiriman jutaan alat pelindung diri (APD) termasuk masker di Inggris dilakukan oleh militer. Ilustrasi.
Foto: Ist
Penanganan medis virus corona. Pengiriman jutaan alat pelindung diri (APD) termasuk masker di Inggris dilakukan oleh militer. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mengerahkan anggota militer untuk membantu mengirim alat medis ke sejumlah rumah sakit. Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan distribusi dan pengiriman jutaan alat pelindung diri (APD) termasuk masker dilakukan oleh militer.

Jutaan alat medis telah diberikan ke rumah sakit, layanan ambulans, klinik dokter, dan layanan kesehatan lainnya. Distribusi alat medis ini dilakukan setelah para tenaga medis mengeluhkan kurangnya pasokan perlengkapan untuk merawat pasien positif virus corona atau Covid-19.

Baca Juga

Berdasarkan pernyataan bersama dari Kementerian Kesehatan dan Layanan Kesehatan Nasional (NHS), mereka telah membagikan APD dari cadangan nasional yang disediakan untuk pandemi influenza. Mereka memastikan bahwa pasokan APD telah mencukupi.

"Kami mengambil tindakan segera untuk mendukung NHS yang berada di garis depan dan bekerja tanpa lelah untuk mengatasi wabah ini. Hari ini mereka mendapatkan jutaan lebih APD sebagai bagian dari janji kita," kata Hancock.

Hancock memastikan pasokan APD telah mencukupi dan mulai didistribusikan. Permintaan APD melonjak tajam setelah pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia. Sebagian besar alat perlindungan bagi tenaga medis dibuat di China. Pandemi Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China dan telah menyebabkan ribuan kematian. Sebagian besar pabrik di China menghentikan produksi akibat pandemi tersebut.

Reuters melaporkan, hampir 340 ribu orang di dunia telah terinfeksi Covid-19 dan lebih dari 14.500 orang meninggal dunia. Jumlah kematian di Italia telah melebihi jumlah kejadian di China.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global. Sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat mengikuti China dan negara-negara Asia lainnya dengan melakukan pembatasan drastis untuk memerangi virus corona Covid-19. Upaya yang dilakukan adalah sebagian besar pekerja disuruh bekerja dari rumah. Selain itu, sekolah, bar, pub, dan restoran ditutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement