Selasa 31 Mar 2020 08:14 WIB

Presiden Barcelona Puji Messi yang Rela Potong Gaji

Messi dkk mendapat pemotongan gaji hingga 70 persen selama masa krisis corona.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Bintang Barcelona Lionel Messi. Messi dkk mendapat pemotongan gaji hingga 70 persen selama masa krisis corona.
Foto: Republika.
Bintang Barcelona Lionel Messi. Messi dkk mendapat pemotongan gaji hingga 70 persen selama masa krisis corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, memuji sikap para pemainnya. Ini terkait inisiatif Lionel Messi dan rekan-rekannya yang bersedia menerima pemotongan gaji.

Tak tanggung-tanggung, Messi dkk mendapat pemotongan gaji hingga 70 persen selama masa krisis ini. Bartomeu mengatakan, dirinya sudah membahas hal itu dengan Messi sebagai perwakilan jugador El Barca lainnya, sejak kebijakan ini belum berlaku.

Baca Juga

"Dari pertama, Messi mengatakan ini harus dilakukan. Sebuah gerakan yang menunjukkan komitmen mereka terhadap klub. (Sejak awal) saya ingin ini menjadi kesepakatan bersama, dan tidak dipaksakan," kata tokoh berusia 57 tahun dikutip dari ESPN, Selasa (31/3).

Apa yang diharapkan Sang Presiden tercapai. Semua sepakat dengan penuh kerelaan.

photo
Josep Maria Bartomeu - (REUTERS/Albert Gea)

Sebab, klub-klub Eropa sedang mengalami krisis finansial akibat wabah corona ini. Tak terkecuali Barcelona.

Pendapatan dari penonton hilang. Tak ada lagi kunjungan ke Museum Camp Nou setiap pekan.

Kemudian, kontrak hak siar televisi terganggu. Dengan adanya pemotongan gaji pemain utama sepak bola dan basket, maka langkah yang harus dilakukan adalah menyalamatkan keuangan klub.

Klub tersebut bisa menggaji karyawan lain atau staf biasa selama masa krisis ini. Sejumlah tim elite Eropa lainnya sudah melakukan hal serupa.

Borussia Dortmund yang pertama kali mencetuskan ide ini. Juventus juga demikian. Para penggawa Juve bersedia menyerahkan gajinya selam empat bulan ke depan untuk membantu klub.

Spanyol salah satu negara dengan korban covid-19 terbanyak. Pada Senin (30/3), sudah 85.195 orang terinveksi, dan sekitar 7.300 orang meninggal dunia. Fakta ini melumpuhkan berbagai sektor. Termasuk ekonomi dan sepak bola.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement