Selasa 31 Mar 2020 11:26 WIB

Kementan: Produsen Beras tak Perlu Khawatir Soal Distribusi

Idealnya pasokan beras dan pangan lain tetap masuk ke Jabodetabek dan tidak terganggu

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Pedagang sayur mayur menanti pembeli di Pasar Minggu, Jakarta, Senin (30/3). Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan distribusi pangan nasional dapat berjalan lancar di tengah wabah virus corona (Covid-19), selain itu Kementan pun selalu memastikan agar stok dan produksi ada di sektor hulu
Foto: Prayogi/Republika
Pedagang sayur mayur menanti pembeli di Pasar Minggu, Jakarta, Senin (30/3). Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan distribusi pangan nasional dapat berjalan lancar di tengah wabah virus corona (Covid-19), selain itu Kementan pun selalu memastikan agar stok dan produksi ada di sektor hulu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebaran wabah virus corona baru (Covid-19) yang masih berlangsung menimbulkan kekhawatiran bagi para produsen pangan, terutama beras. Desakan karantina wilayah dari berbagai pihak serta adanya daerah yang melakukan karantina mandiri menimbulkan ketidakpastian untuk kelancaran distribusi pangan.

Kepala Distribusi Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi mengatakan, pemerintah pusat akan menjaga kelancaran distribusi pangan ke wilayah Jabodetabek yang menjadi pusat episentrum Covid-19. "Apabila angkutan mengalami kesulitan, setiap angkutan yang membawa komoditas pangan pokok akan diberikan surat jalan dari instansi ketahanan pangan," kata Inti kepada Republika.co.id, Selasa (31/2).

Baca Juga

Inti mengatakan, yang menjadi kendala saat ini yakni datang dari produsen pangan itu sendiri. Ia menuturkan, bahwa terdapat beberapa produsen yang menghentikan pasokannya ke wilayah Jabodetabek, padahal hal itu tak perlu di lakukan.

Meskipun stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini masih cukup aman. Menurut dia, idealnya pasokan beras dan pangan lain tetap masuk ke Jabodetabek dan tidak terganggu dengan isu karantina wilayah. Sebagai catatan, stok beras di PIBC hingga Senin (30/3) sebanyak 27 ribu ton atau berada pada batas aman stok beras harian. PIBC menjadi salah satu indikator untuk mengetahui ketahanan stok beras nasional.

"Hambatan yang timbul karena ada beberapa produsen yang menghentikan pengiriman karena kekhawatiran lockdown dan penularan Covid-19. Namun, sejauh ini belum menganggu stok beras," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa saat ini masih terdapat beberap pemasok beras yang tetap melakukan pengiriman beras ke Jabodetabek tanpa menghiraukan situasi saat ini. Inti menegaskan, BKP akan memastikan seluruh distribusi pasokan pangan tidak terganggu dan bisa mengatasi berbagai kendala di lapangan.

Namun di sisi lain, pihaknya membutuhkan kerja sama lintas kementerian dan lembaga pemerintah pusat maupun daerah untuk terus melakukan sosialisasi kepada produsen pangan maupun distributor. Hal itu agar semua pihak terkait dapat tenang dan tetap menjaga kondusifitas distribusi pangan.

PIBC bersama Perumda Pasar Jaya di Jakarta juga jarus memastikan bahwa semua komoditas yang dikirim dari daerah produsen akan diterima dan di pasarkan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pemerintah daerah di setiap daerah produsen juga harus terus memberikan rasa aman kepada para produsen untuk melaksanakan aktivitasnya tanpa perlu khawatir untuk memasok beras.

"Di beberapa lokasi tujuan distribusi beras ke Jakarta juga sudah disiapkan penyemprotan disinfektat sehingga diharapkan memberikan rasa aman bagi petugas yang memasok beras ke Jakarta," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement