Selasa 31 Mar 2020 19:38 WIB

Simulasi Stats Perform: Liverpool Juara Liga Inggris 2019/20

Liverpool menjuarai Liga Inggris musim 2019/2020 dengan nilai akhir 101 poin.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Para pemain Liverpool (ilustrasi). Tim Intelegensi Buatan (AI) Stats Perform membuat simulasi yang menghasilkan Liverpool sebagai pemenang Liga Inggris musim 2019/2020 dengan nilai akhir 101 poin.
Foto: REUTERS/Phil Noble
Para pemain Liverpool (ilustrasi). Tim Intelegensi Buatan (AI) Stats Perform membuat simulasi yang menghasilkan Liverpool sebagai pemenang Liga Inggris musim 2019/2020 dengan nilai akhir 101 poin.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Berhentinya Liga Inggris karena Corona memunculkan perdebatan seputar akhir dari  kompetisi ini. Terutama tentang nasib Liverpool yang kini berada di puncak klasemen dengan selisih 25 poin dari Manchester City di urutan, tim urutan keempat sebagai batas akhir tiket Liga Champions dan tim-tim yang degradasi.

Tim Intelegensi Buatan (AI) Stats Perform membuat simulasi hasil akhir laga tim-tim Liga Inggris, berdasarkan rekaman data pertandingan serta performa tim dalam empat tahun terakhir. amun bobot nilai akan diberikan lebih banyak terhadap pertandingan baru-baru ini untuk memperhitungkan peningkatan atau penurunan kinerja.

Baca Juga

Dari 20 tim peserta, ada yang memiliki sisa sembilan dan ada yang sepuluh pertandingan. AI akan memperhatikan kualitas skor dalam pertandingan termasuk kebobolan. Data tersebut untuk mensimulasikan pertandingan yang akan datang menggunakan prediksi gol dan model matematika secara terperinci. Nantinya AI akan memasukkan peringkat nilai penyerangan dan pertahanan tim.

AI kemudian mensimulasikan hasil musim ini dengan sepuluh ribu peluang berbeda untuk menghasilkan persentase paling akurat dari masing-masing tim. Hasil simulasi tersebut, seperti dilansir dari AS, Selasa (31/3), menempatkan Liverpool sebagai pemenang Liga Inggris musim 2019/2020 dengan nilai akhir 101 poin.

Manchester City tetap di posisi runner-up dan diprediksi akan mengumpulkan 80 poin pada akhir musim. Selisih 21 poin dengan Liverpool menjadi yang terbesar dalam sejarah Liga Inggris antara pemuncak klasemen dengan runner-up.

Simulasi lainnya adalah Leicester City tetap di posisi ketiga. Namun simulasi rumit terjadi untuk posisi keempat. Pasalnya, Chelsea, Manchester United, Tottenham Hotspur, Wolves, Arsenal dan Sheffield United masih berkesempatan besar tampil di Liga Champions musim depan.

Walaupun demikian, AI memilih Chelsea duduk di posisi keempat dengan poin akhir 63, hanya terpaut empat dari Leicester. MU di posisi kelima, Tottenham Hotspur di urutan keenam, Wolves di nomor tujuh dan Arsenal di posisi kedelapan. Sedangkan Sheffield di urutan kesembilan. Everton duduk posisi ke-10. 

Untuk tiga tim terbawah atau zona degradasi tetap ditangan Aston Villa, Bournemouth dan Norwich City. Tiga terbawah saat ini dari Bournemouth, Aston Villa dan Norwich City semuanya disimulasikan tetap dalam masalah dan akhirnya mengalami penurunan. Namun posisi tim-tim di zona degradasi masih bisa berubah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement