Selasa 31 Mar 2020 22:39 WIB

Kisah Orang Masuk Islam karena Ditegur Jin Mewujud Manusia

Orang ini masuk Islam setelah dinasihati jin yang mewujud manusia.

Kisah Orang Masuk Islam karena Ditegur Jin Mewujud Manusia (Ilustrasi)
Foto: MgIt03
Kisah Orang Masuk Islam karena Ditegur Jin Mewujud Manusia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah berikut ini termaktub dalam kitab Hawaatif al-Jaann. Bersumber dari Said bin Jabir, diceritakan bahwa pada zaman Nabi SAW, hiduplah seorang laki-laki dari Bani Tamim.

Lelaki itu bernama Rafi’ bin Umair. Ia menceritakan awal mulanya memeluk Islam.

Baca Juga

"Suatu malam," kata Rafi', "Saya berjalan melewati padang pasir. Tiba-tiba, saya diserang rasa kantuk luar biasa. Saya pun turun dari unta tunggangan dan menambatkan hewan saya itu. Kemudian, saya pun langsung tidur.

Sebelum tidur, saya terlebih dulu mengucapkan, 'Aku berlindung kepada jin yang menguasai lembah ini.' Dalam tidur, saya bermimpi melihat seorang laki-laki yang ingin menyembelih unta saya. Sontak, saya terbangun. Begitu melihat ke kiri dan kanan, saya tidak melihat seorang pun. 'Ah, ini cuma mimpi!'

Hanya saja, berulang kali saya mengalami mimpi yang sama. Saat terbangun lagi untuk kesekian kali, saya tiba-tiba mendengar unta saya meronta-ronta.

Saat menoleh, saya melihat seorang laki-laki yang perawakannya mirip sekali dengan yang saya lihat dalam mimpi. Ia memegang sebilah pisau belati di tangannya.

Tak hanya itu. Saya juga melihat lelaki itu sedang berkelahi dengan seorang yang tampaknya lebih tua. Orang tua itu memegang tangan laki-laki itu sambil berusaha mencegahnya mendekati unta saya.

Belum tuntas perkelahian itu, tiba-tiba tiga ekor sapi liar tampak berlari mendekati keduanya. Orang tua itu lantas berkata kepada laki-laki tersebut, 'Ambilah salah satu yang engkau inginkan dari sapi-sapi itu lalu pergilah! Anggap saja sapi itu ganti dari unta teman saya yang dari golongan manusia ini!'

Maka, laki-laki itu pun lantas mengambil salah satu sapi tadi dan pergi.

Kemudian, orang tua tadi menoleh ke arah saya dan berkata, 'Apa yang kamu lakukan tadi!? Kalau kamu singgah di lembah ini dan merasa takut akan diganggu, ucapkanlah, 'Aku berlindung dengan Tuhan Muhammad dari gangguan penghuni lembah ini.’ Jangan meminta perlindungan kepada jin! Sebab, jin tidak memiliki kekuasaan apa-apa lagi.’

Saya lalu bertanya kepadanya, 'Siapa yang tuan maksud dengan Muhammad itu?'

Ia menjawab, 'Muhammad itu seorang nabi dari bangsa Arab yang tidak di timur dan tidak pula di barat. Beliau diutus menjadi nabi pada hari Senin.’

'Dimanakah beliau tinggal?’

Orang tua itu menjawab, 'Di Yastrib, suatu daerah yang banyak ditumbuhi pohon kurma.’

Maka keesokan paginya, saya langsung naik ke atas unta dan berupaya menemukan jalan ke Yastrib (Madinah). Ketika sampai di kota itu, seseorang melihat saya. Barulah kemudian saya tahu, beliau adalah Nabi Muhammad SAW.

Kepada saya, beliau langsung menceritakan apa yang telah saya alami--bahkan sebelum saya sempat menceritakannya. Beliau kemudian mengajak saya masuk Islam. Saya pun bersedia.“

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement