Rabu 01 Apr 2020 01:20 WIB

81 Persen Pasien Covid-19 di Dunia Sembuh

Jumlah kasus corona di Amerika Serikat telah melampaui Cina.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Satria K Yudha
Tulisan dalam bahasa Italia yang berartikan ‘Pencegahan Virus Corona. # Saya Diam di Rumah’ terlihat di atas jalan tol GRA yang kosong selama masa lockdown darurat di Roma, Italia, Ahad (29/3)
Foto: ANGELO CARCONI/EPA EFEZ/ANSA
Tulisan dalam bahasa Italia yang berartikan ‘Pencegahan Virus Corona. # Saya Diam di Rumah’ terlihat di atas jalan tol GRA yang kosong selama masa lockdown darurat di Roma, Italia, Ahad (29/3)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Virus corona baru atau Covid-19 terus menyebar ke berbagai penjuru dunia. Sebanyak 200 negara dan wilayah telah melaporkan adanya kasus infeksi dan kematian akibat penyakit Covid-19 yang terdeteksi pertama kali di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Kendati demikian, angka kesembuhan dari pasien Covid-19 secara global cukup tinggi. Seperti dikutip dari data Worldometers, Selasa (31/3), sebanyak 174.454 pasien Covid-19 di dunia sembuh. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus nonaktif yang mencapai 215.688 kasus, maka persentasenya mencapai 81 persen. 

Sementara, jumlah kematian mencapai 19 persen atau 41.234 jiwa.  Di Italia, sebanyak 11.591 orang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19. Mayoritas merupakan pasien berusia 75 tahun ke atas. 

Sementara, Cina yang semakin pulih dari wabah ini, mencatat 3.305 kematian sejak Desember 2018. Namun, berdasarkan jumlah kasus, Amerika Serikat (AS) kini memiliki jumlah kasus infeksi corona terbanyak dan telah melampaui Cina.

AS mencatat kasus infeksi sebanyak 164.359, sementara jumlah kematian di seluruh AS melampaui 3.000 jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi AS sebagai sebagai pusat pandemi corona.

Wabah Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret. Hal itu lantaran Covid-19 dengan mudah menular dari orang ke orang di banyak bagian dunia pada saat yang bersamaan.

WHO sempat menyatakan butuh lebih dari tiga bulan untuk mencapai 100 ribu kasus pertama yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Namun nyatanya, jumlah kasus telah mencapai 200 ribu kasus hanya dalam 12 hari. 

 

sumber : reuters/bbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement