Kamis 28 May 2020 19:39 WIB

Satu Kasus Positif Dianggap Bisa Hentikan Serie A

abila protokol kesehatan tersebut disepakati, Seri A bisa kembali.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Sebuah masker wajah yang dibuang di jalan raya di Roma, Italia, (26/5). Menurut laporan media, ahli lingkungan memperingatkan bahwa masker dan sarung tangan sekali pakai yang digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit coronavirus adalah polutan tambahan yang mengancam lingkungan
Foto: EPA-EFE / GIUSEPPE LAMI
Sebuah masker wajah yang dibuang di jalan raya di Roma, Italia, (26/5). Menurut laporan media, ahli lingkungan memperingatkan bahwa masker dan sarung tangan sekali pakai yang digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit coronavirus adalah polutan tambahan yang mengancam lingkungan

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Asosiasi Tim Medis Sepak Bola Italia, Enrico Castellaci, mengungkapkan, satu temuan kasus positif Covid-19 dari 20 klub kontestan Serie A dapat mengancam gelaran Liga Italia musim ini. Namun, Castellaci optimis, Serie A musim ini dapat segera kembali bergulir.

Rencananya, Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), penyelenggara Liga Italia, dan Komite Ilmiah Pemerintah Italia (CTS), akan melakukan pertemuan via video conference pada Kamis (28/5) waktu setempat. Pertemuan itu akan membahas protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat Serie A musim ini kembali bergulir.

Apabila protokol kesehatan tersebut disepakati, maka Lega Serie A akan segera mengumumkan tanggal kembalinya Liga Italia musim ini. Kabarnya, FIGC dan Lega Serie A mendorong agar Serie A musim ini bisa kembali dilanjutkan pada awal Juni mendatang. Di sisi lain, klub kontestan Serie A musim ini telah menggelar latihan secara terbatas di pusat latihan klub pada pekan lalu.

Langkah otoritas kesehatan memberikan izin kepada klub untuk menggelar latihan terbatas pun disambut baik oleh Castellaci. Pun dengan adanya rencana pemangkasan masa karantina menjadi tujuh hari apabila ada pemain atau staff klub yang terinfeksi virus Covid-19.

Tidak hanya itu, Castellaci juga menyebut, penurunan kurva epidemi Covid-19 di Italia dapat menjadi dasar buat CTS untuk memangkas masa karantina wilayah buat pemain atau staff yang terjangkit virus Covid-19.

''Tentu saja, CTS akan terus melakukan evaluasi terhadap kurva epidemi Covid-19. Apabila terus menurun, maka masa karantina bisa dikurangi dari 14 hari hingga menjadi tujuh hari. Dengan kondisi ini, kelanjutan Liga Italia musim ini akan semakin menemui titik terang,'' kata Castellaci seperti dikutip Football Italia, Kamis (28/5).

Kendati begitu, Castellaci mengingatkan, apabila ketentuan masa karantina selama 14 hari tetap diterapkan saat ada pemain atau staff klub yang positif terjangkit Covid-19, maka hal tersebut bisa menghentikan kompetisi Serie A musim ini.

''Saya berani bertaruh, Serie A musim ini bisa segera bergulir. Namun, saya belum yakin, apakah kompetisi musim ini bisa benar-benar diselesaikan. Dengan masa karantina wilayah selama 14 hari saat ada satu kasus positif Covid-19, maka hal itu bisa menghentikan Serie A musim ini,'' ujar Castellaci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement