Senin 01 Jun 2020 19:27 WIB

Protokol Latihan Klub IBL Akan Disosialisasikan Awal Juni

Kita menunggu keputusan resmi pemerintah kapan fase kegiatan olahraga boleh dilakukan

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Pemain Satria Muda Pertamina Rivaldo Tandra Pangesthio (kanan) dan Sandy Ibrahim Aziz dalam laga IBL Pertamax 2020 melawan Pelita Jaya Bakrie di DBL Arena, Surabaya, Ahad (8/3). SM Pertamina mengalahkan Pelita Jaya 88-68.
Foto: DOK IBL
Pemain Satria Muda Pertamina Rivaldo Tandra Pangesthio (kanan) dan Sandy Ibrahim Aziz dalam laga IBL Pertamax 2020 melawan Pelita Jaya Bakrie di DBL Arena, Surabaya, Ahad (8/3). SM Pertamina mengalahkan Pelita Jaya 88-68.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Protokol kesehatan untuk latihan klub-klub IBL di tengah Pandemi Covid-19 rencananya akan disosialisasikan awal bulan Juni ini. Saat ini protokol tersebut masih dalam tahap finalisasi.

"Finalisasi protokol kesehatan bagi klub klub IBL menjalankan tahapan latihan sedang kami rumuskan, dan akan disosialisasikan awal Juni ini" kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah.

Panduan dipersiapkan sebelumnya agar sudah siap ketika ijin dari pemerintah sudah terbit untuk klub memulai latihan dalam menghadapi rencana lanjutan kompetisi.

"Kita menunggu keputusan resmi pemerintah kapan fase kegiatan olahraga boleh dilakukan di saat fase new normal mendatang, " tutur Junas dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Ahad (31/5).

IBL berencana melanjutkan kompetisi langsung di babak playoff dengan mengacu pada peringkat terakhir sebelum kompetisi IBL Pertamax 2020 dihentikan ketika memasuki seri keenam yang seharusnya berlangsung di GOR Bima Sakti Malang, Maret lalu.

Sebelumnya, Menpora Zainuddin Amali juga menyebut pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah kapan kegiatan latihan dan kompetisi olahraga boleh diselenggarakan.

Menpora sudah menyiapkan panduan umum, namun meminta semua cabang olahraga, termasuk bola basket merancang panduan spesifik terkait cabang masing masing.

Sementara itu Kementerian Dalam Negeri juga telah menerbitkan protokol menghadapi kelaziman baru. Untuk kegiatan olahraga diminta tidak menghadirkan penonton. "Kompetisi tanpa penonton adalah sebuah dilema bagi kami. Kami harus membicarakan dengan pihak pihak terkait seperti klub dan para sponsor," pungkas Junas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement