Rabu 03 Jun 2020 16:36 WIB

Sidang Banding Rusia Pada November 2020.

Tentu saja dengan memakai nama pribadi tanpa menyertakan atribut negaranya.

Rep: Frederikus bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
ilustrasi doping dalam olahraga.
Foto: EPA/Patrick Seeger
ilustrasi doping dalam olahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pada Desember tahun lalu, Badan Anti Doping Dunia (WADA) mengeluarkan hukuman berat untuk Rusia. Atlet-atlet dari negara tersebut dilarang tampil di berbagai kompetisi internasional, beberapa tahun ke depan. Rusia dituduh memanipulasi hasil tes doping para atletnya. 

Badan Anti Doping Rusia (RUSADA) menentang putusan tersebut. Selanjutnya mereka melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Internasional untuk olahraga (CAS).

"CAS mengumumkan sidang banding Rusia akan diadakan pada awal November tahun ini," demikian laporan yang dikutip dari Sky Sports, Rabu (3/6). 

Agenda persidangan adalah saling mendengarkan pendapat dari berbagai pihak. Dalam hal ini RUSADA dan WADA. Tepatnya pada 2 hingga 5 November 2020. Sebelumnya pada Desember 2019, Rusia dinyatakan tidak boleh mengikuti kompetisi internasional selama empat tahun. 

Itu termasuk Olimpiade Tokyo 2021 (semula 2020), dan Piala Dunia 2022. Rusia juga dilarang menjadi tuan rumah kegiatan olahraga internasional (dunia). Para atlet Rusia yang bisa membuktikan bebas doping, bisa bersaing. 

Tentu saja dengan memakai nama pribadi tanpa menyertakan atribut negaranya. Bendera Rusia dilarang berkibar. Penyidik WADA menemukan data laboratorium Moskow telah dimanipulasi. 

Data tersebut dalam periode Januari 2012 hingga Agustus 2015. Kasus ini telah sampai ke CAS. Nantinya keputusan CAS bakal mengikat. Khusus di Piala Eropa 2021, tim sepakbola Rusia masih bisa bertanding. Negeri Beruang Merah menjadi salah satu tuan rumah ajang tersebut.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement