Jumat 05 Jun 2020 19:35 WIB

Ini 6 Strategi Hadapi New Normal Versi LSI Denny JA

LSI Denny JA melakukan riset terkait rekomendasi strategi untuk hadapi new normal.

Peneliti LSI Rully Akbar
Foto: Republika/Bayu Adji P
Peneliti LSI Rully Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan riset terkait strategi dalam menghadapi era kenormalan baru (new normal). LSI Denny JA mengatakan ada enam pedoman bisa yang bisa dilakukan agar masyarakat dapat tetap produktif dan aman dari Covid-19.

Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan enam strategi atau pedoman baru Indonesia di era normal baru, antara lain strategi pertama tingkat pembatasan sosial diturunkan ke level RT/RW atau skala yang lebih kecil. Strategi kedua, area atau kluster bisa buka tutup sesuai perkembangan kasus. 

Baca Juga

"Pembatasan sosial berskala kecil di level RT/RW, desa atau kluster dapat dibuka jika kasus di wilayahnya telah menurun (terkendali), namun bisa segera ditutup kembali jika ada kasus baru atau peningkatan kasus," ujarnya, Jumat (5/6).

Strategi ketiga, yaitu keterlibatan aktif pemimpin masyarakat. Semua pemimpin masyarakat di berbagai sektor harus terlibat aktif mengedukasi, menerapkan dan mengawal penerapan protokol kesehatan di lingkungan mereka masing-masing. "Para ulama/pendeta di tempat ibadah, pengusaha di mal, restoran, pabrik, kepala sekolah atau rektor di lembaga pendidikan dan lainnya," katanya.

Strategi keempat, yakni mereka yang rentan lebih dilindungi dengan dibolehkan untuk bekerja dari rumah. Rully mengatakan, data dari Gugus Tugas Nasional Covid-19 menunjukkan bahwa di atas 80 persen mereka yang meninggal karena Covid-19 berada pada usia 45 tahun ke atas.

Strategi kelima, memperkuat imunitas. Para ahli menjelaskan bahwa salah upaya menahan lajunya penyebaran virus corona adalah dengan memperkuat imunitas tubuh penduduk tentunya dengan makanan bergizi, mengkonsumsi suplemen tubuh, vitamin, istirahat cukup dan olahraga teratur.

Strategi keenam, memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis di daerah. "Dengan dibuka kembali aktivitas warga dan aktivitas ekonomi, secara bersamaan pemerintah pusat dan daerah harus terus memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis," ucapnya.

Fasilitas kesehatan antara lain menambah fasilitas rumah sakit, ruangan ICU, ventilator, alat perlindungan diri (APD) untuk tenaga medis, laboratorium tes, dan ketersediaan tenaga medis. Hal ini untuk menjamin agar jika terjadi tambahan kasus di daerah, fasilitas kesehatan tetap mampu melakukan penanganan dan perawatan.

"Dengan memperhatikan enam pedoman strategi di era new normal ini, diharapkan Indonesia mampu menjaga keseimbangan antara isu kesehatan dan isu ekonomi. Indonesia kini memasuki era new normal dengan strategi yang baru," kata Rully Akbar.

Rully mengatakan, pihaknya melakukan riset dengan menggunakan metodologi kualitatif dengan kajian data sekunder. Ada tiga data besar yang menjadi acuan riset. Pertama, data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terhitung sejak awal Maret hingga 2 juni 2020. Kemudian data dari Worldometer, dan dari World Health Organization.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement