Rabu 17 Jun 2020 15:24 WIB

Perbasi tidak Bisa Tentukan Waktu Latihan Basket Dimulai

Perbasi hanya mengeluarkan panduan latihan.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
Latihan tim basket (ilustrasi).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Latihan tim basket (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Indonesia (PP Perbasi) tidak bisa menentukan kapan latihan basket pada masa pandemi Covid-19 ini bisa dimulai. Perbasi hanya mengeluarkan panduan latihan sedangkan penentuan waktu diserahkan kepada satgas Covid-19 daerah setempat.

“PP Perbasi tidak bisa menentukan kapan kompetisi bola basket bisa dimulai. Karena untuk bisa dimulai latihan, harus seizin dan ikut aturan Gugus Covid 19 masing-masing daerah. Perbasi hanya bisa membuat protokolnya aja,” ucap Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, dalam jumpa pers virtual menggunakan media Zoom, Rabu (17/6) siang.

Baca Juga

Dalam jumpa pers ini, hadir Ketua Umum, Sekretaris Jendral Perbasi Nirmala Dewi, dan bidang-bidang yang terkait. Perbasi sudah mengeluarkan acuan New Normal Guidance. Dalam cover guidance itu, tampak jelas para pebasket Indonesia berlatih menggunakan masker. Selain mempersiapkan kebersihan dengan mencuci tangan, syarat wajib adalah penggunaan masker.

Sehari sebelumnya, PP Perbasi sudah mengeluarkan Pedoman Penyelenggaraan Bola Basket Indonesia Menuju Normal Baru (New Normal). Adapun dalam penyusunan pedoman ini, PP Perbasi dibantu oleh tim dari Rumah Sakit Royal Progress, yaitu dr Panudju Djojoprajitno, MARS beserta tim. PP Perbasi meminta kepada seluruh klub bola basket beserta perangkat pertandingan seperti wasit, petugas meja, dan penyelenggara kegiatan bola basket untuk dapat mematuhi pedoman yang telah diberikan, demi mencegah dan memutus rantai penularan Covid–19 ini.

“PP Perbasi berharap dalam menjalankan pedoman new normal ini. Para pencinta bola basket Tanah Air agar kiranya tetap dapat berkoordinasi dengan saatuan gugus tugas di daerah masing-masing, sebab aturan pemerintah setempat, karena masing-masing daerah punya kebijakan yang berbeda-beda tergantung dari tingkat penularan Covid-19 ini sendiri di masing-masing wilayah. Sehingga, penerapan New Normal Guidance ini pun tentunya akan berbeda pula,” kata Nirmala Dewi, Sekretaris Jendral, dalam jumpa pers itu.

“Perbasi tidak mau bermain-main dengan situasi new normal. Kita sudah kangen pada bola basket, namun tetap harus ekstrahati-hati. Apalagi bola basket masuk dalam kategori cabang olahraga yang berpeluang besar menularkan Covid-19. Kita waspada dan siaga penuh,” kata Danny Kosasih menambahkan.

Kompetisi bola basket Indonesia (IBL) juga tengah mempersiapkan diri, dengan berbagai protokol. Salah satunya dengan tidak menggunakan lagi pemain asing dan tidak menghadirkan penonton. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement