Sabtu 18 Jul 2020 09:28 WIB

Rusak Fasilitas Sekolah, Lurah Kena Sanksi Disiplin

Lurah Benda Baru sudah meminta maaf akibat rusak sekolah.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Indira Rezkisari
Lurah Benda Baru berinisial SA mengamuk dan merusak fasilitas sekolah SMAN 3 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berada di Kelurahan Benda Baru, Pamulang, Jumat (17/7)
Foto: istimewa
Lurah Benda Baru berinisial SA mengamuk dan merusak fasilitas sekolah SMAN 3 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berada di Kelurahan Benda Baru, Pamulang, Jumat (17/7)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang Selatan, Banten, menjatuhkan sanksi disiplin terhadap lurah Benda Baru bernama Saidun. Seperti diketahui Saidun melakukan tindakan pidana dan perusakan fasilitas milik SMAN 3 Tangerang Selatan.

Lurah Saidun mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas di ruangan kepala sekolah SMAN 3 Tangsel pada Kamis (16/7) lalu. Perusakan dilakukan setelah sekolah menolak memasukan lima siswa masuk sekolah melalui jalur tak resmi.

Baca Juga

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Tangsel, Apendi, mengungkapkan, oknum aparatur sipil negara (ASN) itu telah meminta maaf kepada kepala sekolah SMAN 3 Tangsel secara langsung. Namun penindakan atas perusakan fasilitas sekolah akan tetap diproses.

"Nanti akan ditindaklanjuti sesuai PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin ASN. Pelaporan ke polisi silakan, itu bukan kewenangan saya. Saya hanya menilai kode etik sesuai dengan aturan," jelasnya Jumat (17/7).

Menurut Apendi, oknum lurah tersebut tidak hanya melanggar kode etik ASN. Lurah Saidun juga diduga melakukan nepotisme dengan menitipkan siswa secara pribadi masuk sekolah melalui jalur tak resmi.

"Intinya tetap ada etika kepegawaian walaupun secara pribadi beliau sudah minta maaf ke kepala sekolah. ASN kan harus jadi contoh yang baik, sabar. Makanya harus disikapi dengan sabar juga," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Tangsel, Aan Sri Analiah, mengakui masalah telah selesai secara kekeluargaan. Lebih lanjut lurah secara langsung telah meminta maaf dan menyesali perbuatannya.

"Kita lihat saja nanti. Misalnya Pak Lurah nanti dipangil polisi akhirnya seperti apa, itu yang akan kita ikuti," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement