Kamis 06 Aug 2020 00:50 WIB

6 Kebiasaan Warga Jepang yang Memperpanjang Usia

Jepang tempati urutan tertinggi dunia dengan jumlah warga berusia di atas 100 tahun.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Jepang tempati urutan tertinggi dunia dengan jumlah warga berusia di atas 100 tahun (Foto: ilustrasi lansia berusia 100 tahun)
Foto: millenniumpost.in
Jepang tempati urutan tertinggi dunia dengan jumlah warga berusia di atas 100 tahun (Foto: ilustrasi lansia berusia 100 tahun)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain tingkat disiplin yang tinggi, Jepang juga dikenal dengan pola hidup sehat dan angka harapan hidupnya yang tinggi. Jepang menempati urutan tertinggi di dunia untuk jumlah orang perkapita yang berusia lebih dari 100 tahun.

Mungkin ada beberapa perbedaan genetik yang berperan, tetapi praktik diet dan gaya hidup cukup berpengaruh pada tingginya harapan hidup dan rendahnya jumlah penderita penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2, yang umum di negara lain.

Baca Juga

Untuk bisa meningkatkan angka harapan hidup, kita bisa meniru enam kebiasaan yang berakar pada budaya Jepang. Apa saja? Berikut penjelasannya seperti dilansir laman Today pada Kamis (6/8).

Makan rumput laut

Masyarakat Jepang suka mengonsumsi makanan kaya protein nabati yang bergizi, semisal rumput laut. Ada banyak bentuk makanan pokok Jepang dari rumput laut, meski bervariasi dalam jumlah nutrisi yang mereka suplai, sebagian besar rumput laut dikemas dengan mineral, seperti yodium, zat besi, bersama dengan antioksidan, protein, serat dan lemak omega-3 yang bermanfaat.

Di Indonesia, makanan dari rumput laut sudah semakin mudah ditemukan. Misalnya nori yang digunakan untuk membungkus sushi, atau camilan rumput laut lainnya.

Konsumsi makanan laut

Satu hal yang membuat makanan Jepang begitu sehat adalah fokus pada makanan laut. Jepang memiliki tingkat penyakit jantung terendah di dunia, dibanding dengan negara-negara lain. Karena konsumsi makanan laut yang tinggi, pria paruh baya di Jepang juga lebih sehat dan kolesterolnya rendah.

photo
(Foto: ilustrasi Rumput Laut) - (Pxhere)

Diet Jepang mencakup sekitar tiga ons makanan laut sehari, atau sekitar 68 pound setahun. Sedangkan, rata-rata, orang Amerika makan sekitar 16 pon makanan laut setiap tahun. Mengonsumsi makanan laut hanya dua kali seminggu tidak hanya terkait dengan kesehatan jantung, tetapi juga kesehatan otak dan emosi yang lebih baik.

Minum teh hijau

Teh hijau bisa dibilang salah satu minuman paling sehat dan orang Jepang terbiasa minum itu setiap hari. Teh hijau kaya akan antioksidan polifenol yang mengurangi peradangan, melindungi sel-sel dari jenis kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit kronis, dan memberi makan bakteri ramah di usus Anda, tempat sebagian besar sel kekebalan dan neurokimia yang meningkatkan mood diproduksi.

Teh hijau tanpa pemanis adalah minuman yang sempurna dengan sendirinya, tetapi Anda juga dapat menggunakan teh hijau sebagai dasar cairan dalam smoothie, oatmeal atau bahkan beras merah atau quinoa.

Makan sampai hampir kenyang

Ada pribahasa terkenal di Jepang yaitu “hara hachi bu” yang berarti makan sampai 80 persen kenyang. Dengan menerapkan pola ini, Anda tidak makan secara berlebih dan kita masih bisa bergerak dengan leluasa.

 

'Mandi' hutan

Bukan berarti mandi di hutan. Di Jepang, praktik ini dikenal sebagai shinrin-yoku, yang berarti menikmati suasana hutan sebagai bentuk terapi alami. Daripada berjalan di jalanan kota, warga Jepang lebih suka melakukan shinrin-yoku untuk dekat dengan alam.

Ketika berada di alam, kita menggunakan semua indera misalnya dengan berjalan sambil merasakan embusan angin, sinaran matahari, kicauan burung dan teduhnya pepohonan. Hal ini memungkinkan pikiran dan tubuh menjadi lebih rileks.

Faktanya, satu studi tentang pemandian hutan menemukan bahwa bila dibandingkan dengan berada di lingkungan kota, berada di lingkungan hutan dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih rendah, konsentrasi hormon stres yang lebih rendah, kortisol dan peningkatan aktivitas sistem saraf parasimpatis, yang semua indikasi perasaan lebih tenang.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement