Sabtu 08 Aug 2020 06:33 WIB

Hizbullah Angkat Suara Soal Ledakan Lebanon

Israel menuding Hizbullah dan Iran menyimpan amonium nitrat di Beirut, Lebanon

Rep: IRNA/ Red: Elba Damhuri
Sebuah tank Israel mengambil posisi di perbatasan Israel-Lebanon, 28 Juli 2020. Israel pada 27 Juli mengatakan pasukan Israel menggagalkan upaya infiltrasi Hizbullah dari Libanon. Namun Hizbullah membantah terlibat dalam bentrokan lintas batas.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Sebuah tank Israel mengambil posisi di perbatasan Israel-Lebanon, 28 Juli 2020. Israel pada 27 Juli mengatakan pasukan Israel menggagalkan upaya infiltrasi Hizbullah dari Libanon. Namun Hizbullah membantah terlibat dalam bentrokan lintas batas.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Lebanon sedang berduka menyusul ledakan dahsyat dari sebuah gudang di pelabuhan Beirut. Hizbullah, salah satu kelompok berpengaruh di Lebanon, angkat suara atas ledakan yang ikut menyudutkan posisi mereka.

Pemimpin Lebanon Hizbullah Seyyed Hassan Nasrallah mengatakan apa yang terjadi di Beirut adalah bencana kemanusiaan dan nasional yang luar biasa hebat.

Menurut jaringan satelit Al-Manar, Nasrallah menyatakan dampak bencana akan besar. Ledakan ini memberikan efek berbahaya baik dalam hal dampak sosial, kesehatan, dan ekonomi.

"Pemerintah dan rakyat hadir," kata Nasrallah seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA, Jumat (7 Agustus).

Pemimpin Hizbullah juga berharap agar seluruh rakyat Lebanon melewati bencana ini dengan kesabaran, ketekunan, dan stabilitas.

Nasrallah seharusnya memberikan pidato terkait ledakan Lebanon ini pada Rabu, tetapi ditunda hingga Jumat.

Ledakan besar mengguncang ibu kota Lebanon yang merenggut lebih dari 150 nyawa dan melukai sekitar 5.000 orang.

Sebuah gudang yang berisi amonium nitrat terbakar di Pelabuhan Beirut pada Selasa sore, memicu ledakan besar.

Nasrallah tidak menyinggung pihak-pihak yang memojokkan Hizbullah dan Iran atas terjadinya ledakan di Beirut ini.

Presiden Iran Hassan Rouhani dan banyak pejabat Iran lainnya bersimpati dengan Lebanon atas korban ledakan Beirut.

Sebelumnya, Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Danny Danon menuduh Iran mengeksploitasi perusahaan sipil dan maritim untuk menyelundupkan peralatan pembuatan senjata ke Hizbullah di Lebanon.

Ia mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa intelijen menemukan bukti bahwa pasukan Quds Iran menggunakan pelabuhan di Beirut untuk melakukan pengiriman tersebut sejak tahun lalu. 

BACA JUGA: Hizbullah Menginspirasi Generasi Muda Timur Tengah 

Media-media Barat dan Arab juga mengaitkan ledakan amonium nitrat di Beirut ini terkait dengan Hizbullah dan Iran. 

sumber : IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement