Jumat 14 Aug 2020 00:08 WIB

Polisi Kembali Tangkap Terduga Pelaku Aksi Intoleran di Solo

Kepolisian telah menangkap tujuh orang yang diduga terlibat aksi penyerangan tersebut

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Penangkapan tersangka tindak pidana terorisme (ilustrasi)
Foto: republika
Penangkapan tersangka tindak pidana terorisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Jajaran Polda Jawa Tengah, Bareskrim dan Polresta Solo kembali menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam aksi intoleransi di Pasar Kliwon, Solo. Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan, dua orang yang ditangkap tersebut berinisial N dan A. Keduanya berasal dari wilayah sekitar Pasar Kliwon.

Sehingga totalnya saat ini Kepolisian telah menangkap tujuh orang yang diduga terlibat aksi penyerangan tersebut. "Sehingga yang sudah menjadi tersangka ada lima orang. Yang dua kami dalami kembali. Saksi yang sudah kami periksa ada 35 orang, dari masyarakat yang melihat, mendengar dan sebagainya," terang Kapolda saat jumpa pers di Mapolresta Solo, Kamis (13/8).

Baca Juga

Saat ini, penyidik masih mendalami peran dua orang tersebut dalam aksi intoleransi di Pasar Kliwon. Penyidik juga masih mendalami motivasi pelaku melakukan aksi intoleransi tersebut.

Kapolda menegaskan, negara tidak boleh kalah oleh kelompok intoleran, radikal atau premanisme. Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada para pelaku intoleran untuk segera menyerahkan diri atau akan ditangkap untuk selanjutnya diproses secara hukum. Dia juga meminta kepada masyarakat yang sekiranya punya informasi berharga terkait kasus tersebut agar segera disampaikan kepada Kepolisian.

"Langit runtuh hukum akan kita tegakkan di wilayah yuridiksi Polda Jawa Tengah. Bahwa ini sampai kapan pun akan kami lakukan penegakan hukum terkait dengan potensi konflik yang terjadi di Pasar Kliwon," ucapnya.

Dia juga menegaskan, Kepolisian menegakkan azas equality before the law atau azas persamaan di hadapan hukum. "Tidak pandang bulu, sama di muka hukum, tidak peduli kelompok tertentu, kelompok radikal, kelompk intoleran akan kita lakukan," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement