Rabu 16 Sep 2020 18:11 WIB

Kedalaman Skuat Jadi Faktor Penentu Nasib Tim Liga 1

Klub rata-rata beristirahat tiga sampai lima hari sebelum menjalani laga berikut.

Pemain trial Persib Bandung, Kakang Rudianto dalam latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Senin (7/9).
Foto: Dok Persib
Pemain trial Persib Bandung, Kakang Rudianto dalam latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Senin (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jadwal lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia telah dirilis. Kompetisi diyakini bakal ketat dan padat sehingga kedalaman skuat menjadi faktor penentu tim dalam mengarungi kompetisi elite sepak bola Indonesia ini.

Setiap klub rata-rata memiliki waktu istirahat tiga sampai lima hari sebelum menjalani pertandingan berikutnya. Mereka juga harus menjalani tur darat karena operator dan federasi tak membolehkan jalur udara guna meminimalisasi infeksi Covid-19.

Baca Juga

Ini membuat waktu untuk bugar kembali semakin sempit dan yang paling dikhawatirkan adalah cedera.

Belum lagi saat liga berjalan pemain mengalami masalah kesehatan seperti tertular Covid-19. Untuk itu, rotasi dan kedalaman pemain menjadi kuncinya.

Asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin mengakui problema besar itu. Dia mengatakan, persiapan yang hanya 1,5 bulan tak akan membuat tim Pesut Etam dalam performa terbaik seperti sebelum pandemi. Jadwal yang padat bakal memaksa Borneo FC mengotak-atik materi tim.

"Jelas kami perlu merotasi pemain. Mungkin setelah sekali atau dua klai pertandingan, rotasi akan kami lakukan untuk menyegarkan tim. Pertandingan nanti pasti melelahkan, karena jadwalnya juga sangat padat," kata Amir.

Persiapan yang mepet juga akan memaksa para pelatih memutar otak dengan menyiapkan program latihan yang tepat.

Itu masih ditambah program untuk pemain asing agar bisa menyesuaikan dengan pemain-pemain lain karena mereka rata-rata terlambat bergabung berlatih karena menghadapi kendala administrasi saat memasuki Indonesia.

"Kalau dibilang tak ideal, memang tak ideal. Sebab waktunya sangat mepet saat ini. Tapi hal ini tak hanya kami yang mengalami, sebab tim-tim lain pun demikian. Bahkan ada yang persiapannya lebih singkat dibandingkan kami," kata Amir.

Persib Bandung tak lebih baik keadaannya. Sadar akan tantangan jadwal yang padat dan waktu persiapan yang pendek membuat mereka menambah amunisi. Saat ini tercatat 30 pemain masuk skuat Maung Bandung.

Dari jumlah itu, empat di antaranya pemain muda yang baru saja diorbitkan pelatih Robert Rene Alberts.

Persib juga menjalin kesepakatan dengan pemain timnas U-19 Indonesia, namun manajemen tak mau mengungkapkan nama pemain-pemain itu.

"Kita semua lihat mereka di pertandingan tampil percaya diri, punya inisiatif dan juga bermain tanpa rasa takut, itu yang kami cari. Maka, kami merekomendasikan seluruhnya kepada manajemen untuk direkrut," kata Robert menanggapi empat pemain diklat Persib yang diorbitkan.

Madura United juga menempuh hal serupa dengan Persib. Mereka mengikat empat anggota skuad Madura United U-20 sebagai pemain tambahan, selain untuk memenuhi regulasi baru kompetisi yang mewajibkan tim harus memasukkan pemain U-20 ke dalam line-up.

Keputusan itu diambil guna mencegah hengkangnya beberapa pemain seperti Emmanuel Oti Essigba yang pamit akibat tak menemui kesepakatan kontrak. Kemudian Alberto Goncalves yang dipinjamkan ke Sriwijaya FC, sedangkan nasib Bruno Matos masih abu-abu.

Satu pemain muda Brasil yang sempat mengikuti uji coba terpaksa dipulangkan karena gagal memenuhi ekspektasi pelatih.

Untuk mengisi slot pemain asing, Madura United menantikan kedatangan pemain asing yang bakal diseleksi Laskar Sape Kerrab. Kabarnya, sang pemain bakal mendarat dalam waktu dekat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement