Ahad 01 Nov 2020 01:20 WIB

Pendeta Ortodoks Jadi Korban Penembakan di Lyon Prancis

Penembakan ini terjadi beberapa hari setelah tiga orang tewas dalam serangan di Nice.

Masyarakat menyalakan lilin tanda berduka di pintu masuk gereja Basilika Notre Dame, Nice, Prancis, Kamis (29/10), menyusul teror di kota tersebut. Tiga orang meninggal akibat serangan di gereja. Insiden ini terjadi kurang dari sebulan setelah pemenggalan guru sekolah Prancis.
Foto: EPA-EFE/SEBASTIEN NOGIER
Masyarakat menyalakan lilin tanda berduka di pintu masuk gereja Basilika Notre Dame, Nice, Prancis, Kamis (29/10), menyusul teror di kota tersebut. Tiga orang meninggal akibat serangan di gereja. Insiden ini terjadi kurang dari sebulan setelah pemenggalan guru sekolah Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Seorang pendeta Ortodoks terluka dalam penembakan di kota Lyon, Prancis pada Sabtu (31/10) waktu setempat. Sumber polisi mengatakan kepada wartawan bahwa pelaku penembakan telah melarikan diri dari tempat kejadian.

Kementerian dalam negeri Prancis mengatakan petugas keamanan dan darurat berada di tempat kejadian dan mendesak orang-orang untuk menghindari daerah tersebut. Insiden itu terjadi beberapa hari setelah tiga orang tewas dalam serangan pisau di sebuah gereja di kota Nice, Prancis selatan.

Baca Juga

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teroris Islam" dan mengerahkan ribuan tentara tambahan untuk melindungi situs publik, termasuk tempat ibadah.

Penembakan di Lyon terjadi pada Sabtu (31/10) sekitar pukul 16:00 waktu setempat ketika pastor itu menutup gerejanya, kata laporan media. Seorang sumber polisi mengatakan bahwa penyerang dipersenjatai dengan senapan gergaji.

BBC belum bisa segera memverifikasi informasi ini. Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan dia akan membentuk tim tanggap darurat dalam koordinasi dengan Macron.

Imam itu dilaporkan berada dalam kondisi serius, dengan kantor berita Reuters melaporkan bahwa dia dirawat di lokasi karena "luka yang mengancam jiwa". Identitas pendeta belum dipublikasikan, tetapi laporan mengatakan dia berkebangsaan Yunani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement