Rabu 20 Jan 2021 17:14 WIB

Bio Farma Sebut AS dan Inggris Borong Vaksin Tiga Kali Lipat

Aksi borong vaksin membuat suplainya terbatas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris saja memborong vaksin tiga kali lipat dari jumlah warga negaranya. Hal ini yang membuat ketersediaan vaksin di dunia terbatas.
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris saja memborong vaksin tiga kali lipat dari jumlah warga negaranya. Hal ini yang membuat ketersediaan vaksin di dunia terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perebutan vaksin oleh negara negara di seluruh dunia benar adanya terjadi. Hal ini yang membuat negosiasi dosis dan harga perlu dilakukan intens oleh Pemerintah Indonesia.

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, negara adi daya seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris memborong vaksin tiga kali lipat dari jumlah warga negaranya. Hal ini yang membuat ketersediaan vaksin di dunia terbatas.

Baca Juga

"Kecenderungan negara-negara besar itu memborong suplai vaksin. Amerika itu membeli vaksin sampai tiga kali jumlah populasi mereka. Inggris juga melakukan hal yang sama," ujar Honesti di Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1).

Honesti menjelaskan, bukan hal yang mudah bagi Indonesia mendapatkan dosis vaksin sesuai kebutuhan. Perlu ada kerja sama antara negara dengan negara produsen vaksin agar kebutuhan vaksin dalam negeri terpenuhi.

Honesti mengatakan, untungnya, ada lembaga di bawah kordinasi WHO yang bertugas memastikan pasokan vaksin untuk negara negara berkembang atau low to medium income country untuk mendapatkan vaksin. "Kalau tidak ada lembaga seperti ini, kemungkinan negara dengan low to medium income country di sini, mereka tidak akan mendapatkan suplai vaksin sehingga memang ini satu lembaga dan mereka memberikan vaksin ini gratis utnuk negara negara yang sudah ikut dalam Covid-19 facility tesebut," ujar Honesti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement