Jumat 02 Apr 2021 18:56 WIB

Beredar Rekaman Pembantaian Sekelompok Pria di Tigray

Pembunuhan massal itu diduga dilakukan oleh tentara Ethiopia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Gambar ini dibuat dari video tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Ethiopia milik negara pada Senin, 16 November 2020 menunjukkan militer Ethiopia duduk di sebuah pengangkut personel lapis baja di sebelah bendera nasional, di jalan di daerah dekat perbatasan Tigray dan wilayah Amhara di Ethiopia. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Selasa, 17 November 2020 itu
Foto: AP/Ethiopian News Agency
Gambar ini dibuat dari video tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Ethiopia milik negara pada Senin, 16 November 2020 menunjukkan militer Ethiopia duduk di sebuah pengangkut personel lapis baja di sebelah bendera nasional, di jalan di daerah dekat perbatasan Tigray dan wilayah Amhara di Ethiopia. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Selasa, 17 November 2020 itu

REPUBLIKA.CO.ID, AXUM -- Serangan di sekitar wilayah Tigray terus berlangsung. Pembunuh massal dikabarkan dilakukan oleh tentara Ethiopia.

Dalam sebuah video yang beredar dan tidak terverifikasi seperti dilansir CNN, menunjukan pembunuhan massal di dekat di Mahibere Dego, di daerah pegunungan Tigray tengah.

Baca Juga

Dalam video yang tidak stabil, tentara Ethiopia tampak mengumpulkan sekelompok pria muda yang tidak bersenjata sebelum menembak mereka dari jarak dekat. Tentara pun terlihat melemparkan atau menendang tubuh mereka dari lereng bukit berbatu.

Suara para prajurit dapat didengar dalam rekaman tersebut mendesak satu sama lain untuk tidak membuang-buang peluru. Peluru yang tersisa dapat digunakan untuk membunuh dan memastikan tidak ada kelompok yang masih hidup.

Mereka juga tampak saling mendukung, memuji pembunuhan itu sebagai tindakan heroik dan melontarkan hinaan kepada orang-orang yang ditahan.

Pembunuhan massal di dekat Mahibere Dego adalah satu dari beberapa yang telah dilaporkan selama konflik lima bulan di Ethiopia. Ribuan warga sipil diyakini telah dibunuh, diperkosa dan dianiaya.

Ethiopia menghadapi serangkaian pengawasan ketat atas pelanggaran hak asasi manusia yang mungkin merupakan kejahatan perang di wilayah Tigray. Ribuan warga sipil diyakini telah terbunuh sejak November, ketika Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap partai yang berkuasa Tigray, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF). Dia mengirimkan pasukan nasional dan pejuang milisi dari wilayah Amhara, Ethiopia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement