Sabtu 10 Apr 2021 19:38 WIB

Rusia Prihatin Atas Aktivitas Asing di Laut Hitam

Ada informasi kedatangan dua kapal perang AS ke Laut Hitam.

Kapal patroli Angkatan Laut Turki TCG Tekirdag tiba di markas komando Bosphorus menyusul operasi penyelamatan kapal intelijen Rusia yang bertabrakan di Laut Hitam di Istanbul, Turki, 27 April 2017.
Foto: REUTERS/Murad Sezer
Kapal patroli Angkatan Laut Turki TCG Tekirdag tiba di markas komando Bosphorus menyusul operasi penyelamatan kapal intelijen Rusia yang bertabrakan di Laut Hitam di Istanbul, Turki, 27 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia prihatin atas peningkatan aktivitas negara asing yang tidak memiliki garis pantai di wilayah Laut Hitam. Demikian disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri negara itu Aleksandr Grushko pada Jumat.

Terkait informasi tentang kedatangan dua kapal perang Amerika Serikat (AS), Grushko mengatakan, pengerahan kapal perang negara-negara NATO ke Laut Hitam dan durasi kehadiran mereka telah meningkatkan ketegangan baru-baru ini. "Tanggung jawab untuk menjaga keamanan di Laut Hitam adalah milik negara Laut Hitam sendiri, yang telah menciptakan semua sarana yang diperlukan untuk ini, termasuk Kerja Sama Ekonomi Laut Hitam," kata Grushko kepada kantor berita Rusia Interfax.

Baca Juga

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/rusia-prihatin-atas-aktivitas-asing-di-laut-hitam/2204243

Pada 8 April, seorang pejabat Pentagon mengatakan kepada wartawan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perang ke Laut Hitam dalam beberapa minggu mendatang, di tengah pengiriman tentara Rusia dalam jumlah yang besar ke perbatasan Ukraina.

Grushko mengungkapkan bahwa menurut Konvensi Montreux, AS harus memberitahu Turki 14 hari sebelumnya tentang rencana pengiriman kapal melalui selat Dardanella dan Bosphorus. Pada Jumat, Turki mengatakan telah menerima pemberitahuan untuk pelintasan dua kapal angkatan laut AS melalui selat Turki.

Kapal-kapal itu akan memasuki Laut Hitam secara terpisah pada 14 dan 15 April, dan akan tetap di sana hingga 4 dan 5 Mei, menurut sumber diplomatik Turki.

sumber : Anadolu/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement