Ahad 11 Apr 2021 16:35 WIB

Aji Santoso Tetap Berikan Gaya Bermain Menyerang Vs Persib

Persebaya menargetkan kemenangan untuk lolos ke babak semifinal.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Persebaya Aji Santoso.
Foto: DOK MEDIA PERSIJA
Pelatih Persebaya Aji Santoso.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persebaya Surabaya akan menghadapi Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Ahad (11/4). Dalam laga ini, Persebaya menargetkan kemenangan untuk lolos ke babak semifinal Piala Menpora 2021.

Pelatih Persebaya, Aji Santoso menyebut Persebaya tetap akan memberikan gaya bermain menyerang yang merupakan kekhasan timnya. Dia tidak segan meski melawan Persib yang merupakan tim dengan materi pemain lengkap.

"Yang jelas gaya sepak bola saya bukan bertahan, tapi kalau memperkuat pertahanan, ya, dalam artian kalau lawan melakukan penyerangan, tentunya kami akan bertahan dengan baik," kata Aji dalam konferensi pers jelang laga, Sabtu (10/4).

Aji mengakui setelah bertahan, timnya akan tetap bermain terbuka. Namun ia mengingatkan pemain untuk hati-hati dan melihat situasi di lapangan. "Kami tahu materi pemain Persib sudah lengkap, ada pemain asing dan naturalisasi. Tapi itu jadi motivasi untuk tim kami menjadi lebih baik," jelasnya.

Di sisi lain, Aji enggan mengomentari kepemimpinan wasit nanti. Menurutnya, dibandingkan memikirkan soal wasit yang memimpin, ia hanya meminta pemain untuk fokus pada laga.

"Yang jelas mudah-mudahan saja, walaupun ada kesalahan yang terjadi di babak penyisihan itu bukan kesalahan yang disengaja dan pertandingan delapan besar ini wasit lebih jeli lagi," kata Aji.

Janji serupa pun diberikan dari pemain Persebaya, Rachmat Irianto. Rian, sapaannya, mengaku siap menjawab tantangan Aji untuk bisa membawa Persebaya ke babak semifinal.

"Kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan, yang penting kami memberikan semangat dan motivasi tinggi karena Persib sangat kuat. Kami tidak akan gentar dengan pertandingan besok," kata Rian. "Semua pemain patut dijaga ketat, tidak hanya Wander Luiz, karena semuanya berbahaya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement