Ahad 11 Jul 2021 19:10 WIB

Fans Inggris Bisa Intimidasi Italia, Tapi...

harus tetap menghormati dan tidak mencemooh lagu kebangsaan lawan

Manajer Inggris Gareth Southgate melakukan selebrasi usai memenangkan pertandingan semifinal kejuaraan sepak bola Euro 2020 melawan Denmark di stadion Wembley di London, Rabu, 7 Juli 2021.
Foto: AP/Frank Augstein/Pool AP
Manajer Inggris Gareth Southgate melakukan selebrasi usai memenangkan pertandingan semifinal kejuaraan sepak bola Euro 2020 melawan Denmark di stadion Wembley di London, Rabu, 7 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Manajer Inggris Gareth Southgate mengatakan fans timnya bisa mencoba mengintimidasi Italia tetapi harus tetap menghormati dan tidak mencemooh lagu kebangsaan mereka menjelang final Kejuaraan Eropa di Stadion Wembley, Ahad (11/7).

Sekelompok pendukung Inggris mencemooh ketika lagu kebangsaan Denmark dimainkan sebelum pertandingan semifinal Euro 2020. Ejekan juga terdengar ketika lagu kebangsaan Jerman dimainkan di Wembley ketika Inggris mengalahkan tim asuhan Joachim Loew pada babak 16 besar.

Badan sepak bola Eropa UEFA mendenda Asosiasi Sepak Bola Inggris 30.000 euro (sekitar Rp516,2 juta) setelah penunjuk laser diarahkan kepada kiper Denmark Kasper Schmeichel.

"Penting bahwa fans kita selalu menghormati lawan dan kita tahu bahwa faktanya ketika kami bermain di luar negeri dan penggemar mencemooh lagu kebangsaan kita itu mungkin bahkan lebih menginspirasi kami, maka saya kira itu tidak akan membantu tim," kata Southgate kepada wartawan pada Sabtu seperti dikutip Reuters.

”Saya kira kita bisa mengintimidasi tim dengan mengejek dalam pertandingan, tapi beda untuk lagu kebangsaan. Saya pikir kita harus menghormati.”

Mantan pemain nasional Inggris Gary Lineker meminta hal serupa kepada fans negara tersebut pekan lalu.

"Jika Anda cukup beruntung untuk mendapat tiket final, tolong, tolong jangan mencemooh lagu kebangsaan Italia," cuit Lineker pada Twitter Kamis.

"A/ Itu sesuatu yang luar biasa dan layak didengarkan. B/ Itu sangat kasar, tidak sopan, dan sama sekali tidak berkelas.”

Inggris belum pernah memenangi turnamen utama sejak satu-satunya sukses pada Piala Dunia 1966 dan negara tersebut sangat ingin mengakhiri penantian itu saat ini.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement