Selasa 27 Jul 2021 06:58 WIB

Tim Norwegia Tolak Pakai Bikini, Pink Tawarkan Bayar Denda

Pink menyatakan dukungannya terhadap tim wanita Norwegia yang didenda EHF.

Penyanyi Pink menawarkan diri untuk membayarkan denda yang dijatuhkan sebagai sanksi bagi tim wanita Norwegia yang berlaga di European Beach Handball Championships di Bulgaria pada pekan lalu.
Foto: EPA
Penyanyi Pink menawarkan diri untuk membayarkan denda yang dijatuhkan sebagai sanksi bagi tim wanita Norwegia yang berlaga di European Beach Handball Championships di Bulgaria pada pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Penyanyi pop Amerika Serikat, Pink, menyatakan dukungannya terhadap tim bola tangan pantai wanita yang dijatuhi sanksi denda karena pilihan seragamnya. Ia merasa sangat bangga dengan protes yang dilancarkan para atlet Norwegia untuk menentang aturan mengenakan bawahan bikini.

Sebagai wujud dukungannya, Pink menawarkan untuk membayarkan denda sebesar 1.500 euro, sekitar Rp 25 jutaan, yang ditetapkan oleh penyelenggara European Beach Handball Championships di Bulgaria pada pekan lalu. Saat itu, tim bola pantai wanita Norwegia memilih memakai celana pendek alih-alih bawahan bikini.

Baca Juga

"Federasi bola tangan Eropa HARUS DIDENDA KARENA ATURAN SEKSISNYA SOAL "SERAGAM". Bagus untukmu, nona-nona. Saya akan dengan senang hati membayar denda tersebut untuk Anda. Lanjutkan kerja baikmu," kata Pink dalam sebuah cicitan yang diunggah pada Ahad (25/7).

European Beach Handball Federation menilai, tim wanita Norwegia telah menyalahi aturan seragam karena tidak memakai celana bikini. Mereka dianggap tidak berpakaian dengan pantas karena hadir dengan celana pendek, seperti rekan tim pria.

Berdasarkan peraturan federasi, tim wanita harus mengenakan celana bikini. Sementara itu, tim pria memakai celana pendek.

Federasi Bola Tangan Norwegia tidak menentang sanksi denda yang dilihat oleh tim Norwegia dan beberapa lainnya sebagai sesuatu yang tidak adil. Federasi juga telah membayar denda tersebut.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement