Mahfud: Jadikan Tahun Baru Islam Momentum Pupuk Kesabaran
Menkopolhukam mengatakan hikmah Tahun Baru Islam adalah memupuk kesabaran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, mengajak masyarakat untuk menjadikan Tahun Baru Islam 1443 H sebagai momentum pembangkit optimisme dan harapan Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, ada hikmah yang dapat diambil dari peringatan tahun baru Islam, yakni soal memupuk kesabaran.
"Nabi mau dibunuh, dikejar ke mana-mana, akses ekonominya diputus, perdagangannya diputus, tapi Nabi Muhammad tetap bersabar. Oleh sebab itu, jika saudara mau mengambil hikmah dari 1 Muharram ini, mari kita pupuk kesabaran," ujar Mahfud dalam keterangan tertulis, Selasa (10/8).
Mahfud mengungkapkan, sabar sekurang-kurangnya ada tiga. Pertama, yakni sabar terhadap musibah. Kedua, sabar di dalam ketaatan, termasuk disiplin. Lalu yang ketiga, sabar di dalam berjuang, bersungguh-sungguh, optimis, dan tangguh.
"Sabar itu bukan hanya berarti pasrah, tapi sikap pantang menyerah, tangguh dan bersungguh-sungguh itu juga sabar," kata alumnus Pondok Pesantren Al-Mardhiyah, Pamekasan, Madura itu.
Kemudian, Mahfud mengutip ayat tentang sabar di Surah Al-Baqarah Ayat 249. "Sekolompok kecil orang bisa mengalahkan orang yang banyak, asal kamu bersabar," ujar Mahfud sembari menjabarkan secara detail asbabun nuzul atau latar belakang turunnya ayat tersebut.
Semua itu disampaikan Mahfud saat mengisi kajian vitual jelang 1 Muharram, bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) dan para Dewan Gubernur yang diikuti sedikitnya 1.000 peserta dari berbagai wilayah dan perwakilan BI di berbagai negara, Senin (9/8).
Sebelumnya, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF-PBNU) telah melakukan rukyatul hilal awal Muharram 1443 H. Penyelenggaraan rukyatul hilal berlangsung pada Ahad Legi 29 Dzulhijjah 1442 H atau 8 Agustus 2021. Dari hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai lokasi, hasilnya hilal tidak terlihat.
"Seluruh lokasi tidak melihat hilal. Sebagai tindak lanjutnya maka awal Muharram 1443 H bertepatan dengan Selasa Pon 10 Agustus 2021 M (mulai malam Selasa) atas dasar Istikmal (bulan sebelumnya disempurnakan menjadi 30 hari)," begitu dalam surat pengumuman LF PBNU tentang awal Muharram yang diterima Republika.co.id dari Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), Ma'rufin Sudibyo, pada Senin (9/8).
Jajaran LF PWNU dan PCNU se-Indonesia diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal Muharram 1443 H kepada warga Nahdliyyin.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, KH Misbahul Munir Kholil, mengatakan memperingati tahun baru Islam merupakan hal yang sangat baik karena itu bagian dari syiar Islam.
Menurutnya terdapat tanda kebesaran dan kebenaran Islam di balik peringatan tahun baru Islam. Kiai Misbah menjelaskan Muharram merupakan salah satu bulan yang sangat dimuliakan Allah SWT. Tentang mulianya Muharram juga ditegaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya.
Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, kiai Misbah berharap tidak menyurutkan semangat umat Muslim khususnya di Indonesia untuk menghidupkan pergantian tahun batu Islam dan mengisi Muharram dengan berbagai kegiatan ibadah, namun tetap mematuhi protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 sesuai yang diatur pemerintah.
Menurut kiai Misbah, salah satu yang bisa dilakukan untuk mengisi momentum pergantian tahun baru Islam adalah dengan mengikuti pengajian virtual ataupun istighasah virtual.