Selasa 29 Mar 2022 16:17 WIB

 Aplikasi Biometrik Saudi Visa Bio Diluncurkan di Malaysia

Aplikasi biometrik 'Saudi Visa Bio' diluncurkan di Malaysia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19
Foto: Republika
Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Aplikasi biometrik 'Saudi Visa Bio' diluncurkan di Malaysia, Senin (28/3). Hal ini memudahkan pendaftaran jamaah haji dan umrah dari Malaysia, sekaligus mempersingkat masa prosedur masuk ke Tanah Suci.

Menurut Duta Besar Arab Saudi untuk Malaysia, Dr Mahmoud Hussein Saeed Qattan, langkah Arab Saudi meluncurkan aplikasi smartphone di Malaysia mencerminkan kekuatan hubungan antara kedua negara. Pada saat yang sama, hal itu juga mencerminkan kepercayaan pemerintah Saudi terhadap lembaga Malaysia yang mengelola haji dan umrah.

Baca Juga

"Pemerintah Arab Saudi dalam menerbitkan visa haji dan umrah berinisiatif mengembangkan aplikasi sidik jari biometrik berbasis ponsel pintar dengan melakukan investasi pada teknologi canggih, aman dan mudah digunakan,” katanya dikutip di Bernama, Selasa (29/3/2022).

Aplikasi Saudi Visa Bio saat ini sedang dalam tahap pertama. Penggunaannya akan menggunakan sidik jari atau wajah, untuk menyelesaikan proses penerbitan visa umroh atau haji.

Tak hanya itu, keberadaan aplikasi ini juga memungkinkan pemohon visa haji dan umrah di Malaysia mendaftarkan data mereka melalui ponsel. Visa mereka akan diterbitkan secara elektronik tanpa harus mengunjungi pusat penerbitan visa.

Salah satu kelebihan aplikasi visa melalui aplikasi Saudi Visa Bio adalah ketika jamaah tiba di Arab Saudi, mereka hanya perlu mencocokkan data tanpa harus mendaftar ulang. Hal ini memudahkan proses masuk mereka melalui gateway mana pun.

Sebelumnya, aplikasi biometrik tersebut telah diluncurkan di Arab Saudi pada 2021 oleh Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Upaya tersebut sejalan dengan perintah Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dalam menawarkan layanan dan fasilitas terbaik bagi para peziarah.

Arab Saudi adalah negara pertama di dunia yang menggunakan teknologi pendaftaran biometrik melalui smartphone untuk penerbitan visa elektronik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement