Selasa 04 Oct 2022 18:27 WIB

Hadapi Rangers, Klopp Minta Penggawa Liverpool Benahi Dua Aspek Ini

Para penggawa Liverpool mengalami penurunan kepercayaan diri.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Foto: AP/Danial Hakim
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.

REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengakui, kepercayaan diri anak-anak asuhnya tengah berada di titik terendah usai rentetan hasil kurang memuaskan. Begitu pula dengan ketidakpuasan pelatih asal Jerman itu terhadap sejumlah aspek dalam penampilan para penggawa the Reds di atas lapangan.

Tidak memiliki banyak waktu, Liverpool dituntut untuk bisa memperbaiki problem tersebut saat menjamu Glasgow Rangers pada laga ketiga penyisihan Grup A Liga Champions, Rabu (5/10/2022) dini hari WIB. Laga di Stadion Anfield itu mengantarkan the Reds kembali ke jalur kemenangan usai ditahan imbang Brighton and Hove Albion, 3-3, akhir pekan lalu.

Baca Juga

Klopp mengakui, hanya bisa memetik satu kemenangan dari empat laga terakhir di semua ajang telah membuat para penggawa the Reds mengalami penurunan kepercayaan diri. Bahkan, di laga terakhir, the Reds sempat tertinggal dua gol dari the Seagulls. Meski mampu berbalik unggul, Liverpool akhirnya harus mengakhiri laga dengan skor imbang, 3-3, usai kebobolan pada 10 menit akhir pertandingan.

''Kondisi itu (penurunan kepercayaan diri) bisa menimpa siapa saja. Apakah saat ini Cristiano Ronaldo tengah berada dalam kepercayaan diri paling tinggi? Pada musim lalu, Lionel Messi sepertinya punya masalah serupa. Untuk bisa bangkit, Anda harus sedikit bersabar. Tentu saja, kami harus lebih solid,'' kata Klopp seperti dilansir BBC, Selasa (4/10/2022).

Sedangkan dari performa di atas lapangan, eks pelatih Borussia Dortmund itu berharap, anak-anak asuhnya tidak mengulangi hal serupa di laga kontra Brighton, saat kehilangan konsentrasi pada awal-awal laga.

Secara teknis, Klopp mengakui, menerapkan garis pertahanan yang tinggi dan pressing ketat pada lawan memang memiliki risiko tersendiri.

''Saat momennya tidak tepat, Anda bisa meninggalkan ruang yang cukup besar di lini belakang. Biasanya, kami memiliki pemain yang bisa menutup ruang tersebut. Namun, dengan pressing ketat, tidak ada yang menyadarinya. Karena itu, dari segi koordinasi di lini belakang, kami harus bisa lebih kompak. Saat hal itu tidak bekerja, maka Anda harus kembali ke dasar,'' ujar pelatih berusia 55 tahun tersebut.

Runner-up Liga Primer Inggris musim lalu itu memang mengawali musim ini dengan laju kurang memuaskan. Dari sembilan laga yang telah dilakoni di semua ajang, Mohamed Salah dan kawan-kawan hanya mampu memetik tiga kemenangan. Sedangkan di Liga Champions, the Reds sempat menelan kekalahan memalukan, 1-4, dari Napoli pada laga pembuka penyisihan Grup A.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement