Kamis 24 Nov 2022 13:46 WIB

Tekan Impor, Erick Thohir: Vaksin IndoVac Bukti Kita Mampu Mandiri

Vaksin IndoVac merupakan komitmen BUMN dalam optimalisasi penanganan pandemi Covid.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Jokowi menerima suntikan booster dosis kedua Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11). Vaksin booster kedua yang disuntikkan untuk Presiden menggunakan vaksin Indovac.
Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi menerima suntikan booster dosis kedua Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11). Vaksin booster kedua yang disuntikkan untuk Presiden menggunakan vaksin Indovac.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung penuh proses vaksinasi melalui Indonesia Vaccine atau IndoVac. Hal ini disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menerima suntikan dosis kedua booster di teras Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Jabar), pada Kamis (24/11/2022) pagi.

"Alhamdulillah, pagi ini kami bisa memberikan vaksin booster untuk bapak dan ibu lansia di Bogor menggunakan vaksin buatan Indonesia, IndoVac," ujar Mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Baca Juga

Dia menyampaikan Presiden Jokowi juga turut melaksanakan vaksin booster kedua. Hal ini, menurut Erick, menjadi bukti nyata bahwa vaksin karya anak bangsa memiliki kualitas yang baik, aman, dan halal.

Erick mengatakan produksi IndoVac oleh PT Bio Farma (Persero) merupakan komitmen BUMN dalam optimalisasi penanganan pandemi Covid-19. Erick menilai vaksinasi booster merupakan hal yang krusial.

Berdasarkan pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, ucap Erick, terdapat 60 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit yang belum vaksinasi booster dan 80 persen korban meninggal dunia belum mendapatkan vaksinasi booster.

"Kasus Covid-19 sedang meningkat. Mari kita lindungi diri sendiri dan keluarga, salah satunya dengan vaksin booster," lanjut Erick.

Pria kelahiran Jakarta tersebut menambahkan kehadiran IndoVac yang diluncurkan pada Oktober lalu merupakan sebuah terobosan dan pengakuan bahwa Indonesia mampu memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri. Bagi Erick, IndoVac yang merupakan hasil kerja sama antara holding BUMN farmasi dengan dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat merupakan langkah konkret yang ditunjukkan BUMN dalam membantu pemerintah mewujudkan ketahanan kesehatan nasional. 

"Tak hanya menjaga ketahanan sektor kesehatan, IndoVac juga ingin memperkuat kemandirian sektor kesehatan nasional. Dengan vaksin sendiri, tentu kita dapat menekan ketergantungan impor vaksin, bahkan kalau bisa menyetopnya karena sudah mampu produksi sendiri," ucapnya.

Erick juga mengaku terus meningkatkan penguatan ekosistem sektor kesehatan di BUMN. Erick mendorong sinergisitas maupun konsolidasi holding farmasi dan holding rumah sakit agar menjadi sebuah ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

"Konsolidasi ekosistem kesehatan nasional, termasuk untuk sektor riset dan pengembangan (RnD) harus terus dilakukan. Kita tidak tahu ke depan tantangan sektor kesehatan seperti pandemi terjadi lagi, untuk itu kita harus bersiap sedini mungkin," sambung Erick.

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga menyapa dan berbincang dengan para tenaga kesehatan (nakes). Erick menyebut para nakes sebagai pahlawan bangsa yang berjuang membantu masyarakat sejak awal pandemi hingga saat ini.

"Alhamdulillah sekarang sama ibu-ibu nakes yang luar biasa, terima kasih yang terus berjuang pada saat Covid-19. Sekarang juga masih terus berjuang untuk booster, tapi sekarang lebih bangga karena vaksinnya buatan Indonesia," kata Erick menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement