Penghancuran Masjid Babri Dikenang Sebagai Masa Kelam Demokrasi di India

Pada 6 Desember 1992, Masjid Babri dirobohkan oleh kelompok garis keras Hindu.

AP Photo
Masjid Babri di Ayodhya, India yang sejak lama menjadi sengketa antara Muslim dan Hindu. Penghancuran Masjid Babri Dikenang Sebagai Masa Kelam Demokrasi di India
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pada peringatan 30 tahun penghancuran Masjid Babri yang bersejarah, para pemimpin Muslim terkemuka India mengatakan bahwa 6 Desember akan menjadi Black Day atau masa kelam bagi demokrasi India. Kejadian ini disebut akan dikenang selamanya sebagai sejarah kelam di negara tersebut.

Sejarah mencatat, pada 6 Desember 1992, Masjid Babri yang dibangun pada abad ke-16 di kota Ayodhya di India Utara dirobohkan oleh kelompok garis keras Hindu. Mereka mengklaim situs tersebut adalah tempat kelahiran dewa mereka Ram.

“6 Desember akan selamanya menjadi Black Day bagi demokrasi India. Penodaan dan penghancuran #BabriMasjid adalah simbol ketidakadilan,” tulis politikus Muslim terkemuka India dan Presiden All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen, Asaduddin Owaisi, di Twitter, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (6/12/2022).

“Mereka yang bertanggung jawab atas kehancurannya tidak pernah dihukum. Kami tidak akan melupakannya dan kami akan memastikan generasi mendatang juga mengingatnya," tambahnya.

Asma Zehra Tayeba, seorang aktivis perempuan dan anggota All India Muslim Personal Law Board, sebuah badan ulama payung puncak di India juga men-tweet: “Kejatuhan masjid Babri dan kondisi umat Islam dalam 30 tahun terakhir membutuhkan introspeksi.”

Pengaturan keamanan diperketat di kota Ayodhya menjelang peringatan 30 tahun pembongkaran.

Baca Juga

Polisi berjaga-jaga menjelang upacara peletakan batu pertama sebuah kuil yang didedikasikan untuk dewa Hindu Ram di Ayodhya, di negara bagian Uttar Pradesh, India, Selasa, 4 Agustus 2020. Upacara peletakan batu pertama hari Rabu menyusul keputusan Mahkamah Agung India November lalu yang mendukung pembangunan kuil Hindu di situs sengketa di negara bagian Uttar Pradesh. Orang Hindu percaya bahwa dewa mereka, Ram, lahir di lokasi itu dan mengklaim bahwa Kaisar Muslim Babur membangun sebuah masjid di atas sebuah kuil di sana. Masjid Babri abad ke-16 dihancurkan oleh kelompok Hindu garis keras pada bulan Desember 1992, memicu kekerasan besar-besaran Hindu-Muslim yang menewaskan sekitar 2.000 orang. - (AP/Rajesh Kumar Singh)

Meningkatnya kegilaan anti-Muslim

Sementara itu, Pakistan mengatakan sejarah ini mengingatkan gerakan anti-Muslim di India. "Kesempatan ini adalah pengingat yang menyedihkan dari meningkatnya kegilaan anti-Muslim di India sejak saat itu," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

“Kami mengutuk pembangunan kuil Hindu yang sedang berlangsung di lokasi masjid yang dihancurkan, dan membebaskan para penjahat yang bertanggung jawab atas kehancurannya," tambahnya.

Kementerian tersebut menuntut pemerintah India memastikan Masjid Babri dibangun kembali di situs aslinya dan penjahat yang bertanggung jawab atas penghancurannya diberikan hukuman yang sesuai.

“Kelompok supremasi Hindu di India menuntut konversi beberapa masjid lain menjadi kuil, termasuk Masjid Gyanvapi di Varanasi. Tuntutan ini dapat menyebabkan lebih banyak tragedi seperti yang terjadi di Masjid Babri,” kata kementerian tersebut.

“Ada serangan terus-menerus terhadap kebebasan beragama Muslim India. Partai yang berkuasa di India terus mengobarkan histeria dan kebencian terhadap Muslim," tambahnya.

Pada November 2019, pengadilan tinggi India memutuskan situs bersejarah Masjid Babri awal abad ke-16 akan diserahkan kepada umat Hindu untuk pembangunan kuil Ram. Mahkamah Agung India kemudian juga memutuskan  sebidang tanah yang cocok seluas 5 hektare akan diberikan kepada Badan Wakaf Sunni yang dikendalikan pemerintah baik oleh pemerintah pusat atau pemerintah provinsi untuk membangun masjid.

Masjid Babri dibangun pada 1528 di bawah pemerintahan kaisar Mughal pertama Babur di tanah seluas 2,77 hektare di provinsi tengah India Uttar Pradesh. Rumah ibadah ini dihancurkan oleh sekelompok umat Hindu radikal pada 1992. Umat Hindu mengklaim salah satu dewa mereka, dewa Ram lahir di lokasi masjid.

 
Berita Terpopuler