Senin 08 Oct 2018 21:13 WIB

Subhanallah, Satu Rumah di Petobo Ini Masih Utuh

Rumah itu tetap kokoh meski di kiri kanan, depan belakang penuh gundukan lumpur.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Satu rumah di daerah Petobo Palu, ditemukan masih utuh berdiri. Rumah ini milik mantan Bupati Donggala Habir Ponulele.
Foto: dok. Wahdah Islamiyah
Satu rumah di daerah Petobo Palu, ditemukan masih utuh berdiri. Rumah ini milik mantan Bupati Donggala Habir Ponulele.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa dan tsunami yang mengguncang Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu lalu menyisakan banyak fenomena menyedihkan sekaligus mengagumkan. Itu dialami rombongan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZIS) Wahdah Islamiyah saat menyusuri lumpur yang menimbun wilayah Petobo, Kota Palu. Mereka menemukan ada sebuah rumah masih utuh di tengah hamparan lumpur.

Relawan Lazis Wahdah Islamiyah Nasruddin Abdul Karim menyaksikan ada satu rumah di antara segilintir rumah yang hampir masih utuh dan menarik perhatian rombongannya. "Rumah berwarna krem ini masih tetap kokoh meski di kiri kanan dan depan belakang penuh dengan gundukan lumpur yang mulai mengering," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (8/10).

Baca Juga

Kemudian areal persawahan yang dulunya berada di belakang rumah kini telah bergeser dan berad tepat di seberang jalan depan rumah. Ternyata rumah ini adalah rumah Habir Ponulele, mantan Bupati Donggala.

Berdasarkan penuturan Ustaz Abdul Haris (40) rekan seperjalanan dia, Habir sekeluarga selamat setelah sebelumnya terjebak dalam terjangan lumpur. Mereka akhirnya berhasil dievakuasi warga sekitar yang selamat.

"Putri beliau adalah binaan Dirosa istri kami dan Alhamdulillah selamat juga" kata Abdul Azis yang juga Sekretaris DPD Wahdah Islamiyah Sigi ini.

Dengan adanya fenomena tersebut dan banyak cerita dari orang-orang yang selamat itu, dia mengatakan, sudah sepantasnya percaya manusia semakin diberi kesempatan untuk semakin dekat dengan Sang Pencipta. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement