REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP--Pimpinan sekolah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diminta mengecek telepon genggam (hp) milik siswa sebagai antisipasi sarana komunikasi tersebut menjadi tempat penyimpanan video mesum. Hal tersebut diungkapkan Bupati Sumenep, A. Busyro Karim,Rabu ketika dimintai komentarnya terkait peredaran video mesum yang diduga dilakukan oleh pelajar salah satu sekolah menengah atas (SMA) setempat, Rabu (5/1).
"Siapa pun pelakunya di video mesum tersebut, pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa sangat tidak pantas untuk menyimpan video adegan mesum, karena akan meracuni pikiran," paparnya menambahkan.
Ia mengatakan, pimpinan sekolah memiliki kewajiban moral untuk mengawasi penggunaan telepon genggam milik siswanya supaya tidak digunakan untuk menyimpan video mesum, yang salah satunya adalah dengan mengecek telepon genggam tersebut secara mendadak.
"Saat ini, tidak mungkin melarang siswa membawa telepon genggam, karena memang merupakan sarana komunikasi. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat atas telepon genggam yang dibawa siswa merupakan hal yang paling memungkinkan dan memang harus dilakukan oleh pimpinan sekolah," ujar Bupati Busyro menegaskan.
"Melakukan adegan mesum di luar ikatan pernikahan adalah perbuatan terkutuk. Apalagi, adegan mesum tersebum direkam dan kemudian beredar melalui telepon genggam," ucapnya.
Panji meminta para orang tua lebih meningkatkan pengawasan atas pergaulan anak-anaknya guna memastikan tidak berbuat senonoh. Bupati dan Ketua NU Sumenep juga meminta polisi melakukan tindakan hukum atas peredaran videm mesum tersebut.
Video mesum yang diduga dilakukan pelajar (perempuan) salah satu SMA di Sumenep itu beredar melalui telepon genggam. Dalam rekaman berdurasi enam menit lebih itu, perempuan tersebut terlihat mengenakan seragam sekolah.