Clock Magic Wand Quran Compass Menu
 

Warga Perbatasan Serahkan Senjata dan Amunisi

Red:

JAKARTA — Prajurit TNI Batalion Artileri Medan (Yonarmed) 11 Divisi Infanteri 2 Kostrad menerima penyerahan sejumlah senjata api, amunisi, dan bahan peledak. Penyerahan itu dilakukan langsung oleh Kepala Desa Humusu Wini kepada Yonarmed 11, yang tengah melaksanakan tugas sebagai satgas pengamanan perbatasan (pamtas) Indonesia-Timor Leste.

Sponsored
Sponsored Ads

Penyerahan senjata api dan amunisi ini dilakukan setelah satgas melakukan sosialisasi kepada warga di sekitar perbatasan. Senjata, amunisi, dan bahan peledak yang diserahkan antara lain enam pucuk senjata laras panjang tumbuk jenis Musket Springfield, 54 butir amunisi FNC kaliber 5,56 mm, 10 butir amunisi AK 47 kaliber 8,3 mm, 27 butir amunisi SMR kaliber 7,7 mm, dan tiga butir amunisi pistol kaliber 4,5 mm. Selain itu, satgas pamtas juga menerima satu pucuk senjata laras panjang tumbuk jenis Musket Springfield.

Komandan Satgas (Dansatgas) Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, mengungkapkan, penyerahan senjata api dan amunisi itu berasal dari kesadaran warga. "Ini terjadi setelah penggalangan anggota Pos Satgas Yonarmed 11 Kostrad, dengan sosialisasi tentang larangan kepemilikan senjata api tanpa izin," ujar Teguh Tri dalam keterangan tertulis kepada Republika, Ahad (12/6).

Scroll untuk membaca

Tidak hanya itu, dalam melaksanakan sosialisasi senjata api ilegal ini, personel satgas pamtas membutuhkan waktu dan proses yang lama. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah masuknya senjata api ilegal. Senjata tersebut berpotensi menimbulkan konflik dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Akhirnya masyarakat dapat dengan sadar menyerahkan sendiri barang ilegal itu kepada pos satgas pamtas Indonesia-Timor Leste.

Teguh berharap, masyarakat yang masih menyimpan senjata api, amunisi, atau bahan peledak secara ilegal bisa langsung segera menyerahkannya ke anggota satgas pamtas. Perbuatan tersebut dapat dijadikan contoh bagi warga lainnya yang masih memiliki barang ilegal untuk menyerahkan kepada aparat berwenang. "Ini demi menciptakan suasana tertib dan aman di perbatasan Indonesia-Timor Leste," kata Teguh.  Reja Irfa Widodo,  ed: Erdy Nasrul

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>