Clock Magic Wand Quran Compass Menu
 

Bermain di Kandank Jurank Doank

Red:

Yayasan Visi Mahakarya mengajak 100 anak dari tiga yayasan untuk bermain dan belajar di Kandank Jurank Doank (KJD). KDJ dipilih sebagai tempat pengisi liburan bulan puasa untuk kembali dekat dengan alam dan memaknai arti bersyukur atas apa yang terlupakan.

Sponsored
Sponsored Ads

"Di alam yang terbuka ini, anak-anak menggambar dan mendengarkan musik sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah," ujar Maulana, Ketua Yayasan Visi Mahakarya saat ditemui di KJD, Sabtu (4/7).

Menurut Maulana, anak-anak perlu diperkenalkan bahwa sesungguhnya ada kekuatan luar biasa, ada keahlian luar biasa yang mereka miliki. Selain itu, dia ingin anak-anak yang datang bukan hanya untuk disantuni, melainkan bagaimana memunculkan semangat dan kreativitasnya yang terpendam.

Scroll untuk membaca

"Di sini, anak-anak diharapkan sambil belajar. Mereka juga dapat introspeksi diri terhadap apa-apa yang sudah dilakukan selama ini," katanya.

Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denada Kusuma atau lebih dikenal dengan sapaan Dik Doang, mengingatkan anak-anak tentang arti bersyukur. Dia mencontohkan, tentang hujan yang turun membawa berkah.

Manusia justru lupa bersyukur dan hanya sibuk mengeluh. Jemuran tidak mengering, jalanan becek, perjalanan jadi tersendat, dan berbagai keluhan lainnya. Dik Doang mengatakan, hujan adalah bank cinta yang diberikan Allah hanya untuk bumi, sedangkan planet lain tidak mendapatkannya. Tapi, manusia melupakan itu, manusia lupa untuk bersyukur.

Dik Doang kemudian menyuruh seluruh anak-anak beserta para penonton dan panitia yang hadir untuk menggambar sebuah pohon di kertas kosong. Ini adalah metodenya membantu semua peserta berintrospeksi atas hidupnya. Gambar pohon tak berakar, pohon yang dahannya patah, pohon yang tidak rindang, bahkan pohon yang tidak memiliki buah, diulasnya dan memiliki makna tersendiri.

Dia juga mengajak anak-anak untuk bermain tebak lagu, bernyanyi dan menari bersama. Dia ingin siapa pun yang ada di kawasan itu bisa mengekspresikan sebuah lagu yang dinyanyikan bukan dengan muka datar dan tubuh yang kaku. "Saya suka, kalian fales tapi berjamaah," ujarnya yang disambut gelak peserta.

Rangkaian acara pengisi liburan bulan puasa ini dimulai sejak pagi. Materi pertama diisi dengan teknik mendongeng bersama pemateri Awam dari Kampung Dongeng Ciputat. Juga seminar Neuro Associative Conditioning (NAC) dari Prapanca tentang percaya diri dan kerja sama. Serta, membuat kreativitas bahan sampah menjadi sesuatu yang berharga oleh Super Whife, dan ditutup dengan materi dari Dik Doang.

"Selepas dari acara ini, kami ingin anak-anak dapat membuka wawasan dan kreativitas mereka dengan maksimal," ujar Arief Adiinoto, Master Trainer NAC.  c30 ed: Andi Nur Aminah

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>