Peringatan Nuzulul Quran yang Berbeda di Malaysia

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil

Sabtu 09 May 2020 09:46 WIB

Peringatan Nuzulul Quran yang Berbeda di Malaysia. Foto: Ilustrasi Nuzulul Quran Foto: Foto : MgRol_93 Peringatan Nuzulul Quran yang Berbeda di Malaysia. Foto: Ilustrasi Nuzulul Quran

REPUBLIKA.CO.ID, JOHOR -- Ahad ini, umat Islam akan memperingati Nuzulul Quran yang jatuh pada hari ke 17 bulan suci Ramadhan setiap tahun. Biasanya, Nuzulul Qurancakan dimeriahkan dengan pertemuan keagamaan dan pembacaan Alquran. Namun, di masa pandemi Covid-19, Nuzulul Quran akan diperingati dengan keadaan berbeda di berbagai belahan dunia.

Tentu saja, muslim tidak disarankan untuk mengadakan pertemuan massa ini karena sedang diterapkan pembatasan spsial. Namun, batasan itu tidak boleh digunakan sebagai alasan bagi umat Islam untuk melupakan Nuzulul Quran. Hari turunnya Alquran itu masih dapat dirayakan dalam norma baru seperti membaca Quran sendiri, atau online atau dengan anggota keluarga di rumah.

Baca Juga

Beberapa negara telah mengeluarkan pernyataan bahwa tidak akan ada perayaan Nuzulul Quran. Muslim di Johor, Malaysia telah didorong untuk memperingati hari itu dengan membaca Alquran secara individu atau dengan anggota keluarga mereka dalam kenyamanan rumah mereka.

Dikutip dari Bernama, di Johor, setiap kegiatan keagamaan di masjid dan surau di seluruh negara bagian ditunda untuk mencegah penyebaran COVID-19. Namun, dalam upaya untuk memeriahkan Ramadhan, Departemen Agama Islam Johor menyediakan tontonan pembicaraan harian "Ihya Ramadhan" agar publik dapat menonton melalui halaman Facebook departemen.

Keputusan serupa juga diterapkan di Penang, Malaysia ketika direktur Departemen Agama Islam negara bagian Zulkifli Long mendesak umat Islam untuk melakukan ibadah keagamaan dengan anggota keluarga di rumah untuk lebih memperdalam iman dan pengabdian mereka dalam hubungannya dengan Nuzulul Quran.

Di Pahang, perayaan Nuzul Quran akan disiarkan langsung melalui stasiun radio Pahang FM dan akun media sosial Departemen Agama Islam Pahang (JAIP). Ketua Komite Urusan Agama, Pendidikan dan Kesehatan Negara Malaysia, Datuk Seri Syed Ibrahim Syed Ahmad mengatakan berbagai program telah disusun sepanjang hari termasuk pembicaraan dan sesi tanya jawab agama dan sesi pengajian dan pengajian oleh individu yang dipilih oleh JAIP.

Pada intinya, Nuzulul Quran akan lebih bermakna ketika orang tua dapat membaca Al-Quran dengan anak-anak mereka. Dengan demikian, ikatan keluarga semakin kuat.