Sabtu 30 May 2020 10:13 WIB

Disdik Pekanbaru akan Kurangi Jam Tatap Muka Siswa

Para peserta didik dan guru harus menggunakan masker di lingkungan sekolah.

Seorang ibu mendampingi anaknya belajar dengan metode dalam jaringan atau secara online karena belajar di sekolah ditiadakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau.
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Seorang ibu mendampingi anaknya belajar dengan metode dalam jaringan atau secara online karena belajar di sekolah ditiadakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru merancang akan mengurangi jam tatap muka siswa, separuh dari biasanya pada saat tahun ajaran baru dimulai di normal baru.

"Proses tatap muka nantinya akan kita batasi waktunya, kami menyarankan dari pukul 08.00 WIB hingga sebelum Zuhur," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal di Pekanbaru, Sabtu (30/5).

Baca Juga

Saat pemberlakuan penetapan normal baru nanti, Pemerintah Kota Pekanbaru akan mengatur beberapa aspek kehidupan masyarakat Pekanbaru, termasuk dunia pendidikan.

Walau saat ini masih menunggu aturan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, namun Disdik Pekanbaru tetap menyiapkan konsep sendiri untuk penerapannya yang pastinya sejalan dengan protokoler kesehatan.

"Konsep dari kementerian memang belum diterima, akan tetapi kami juga sudah siapkan SOP untuk pelaksanaannya. Alhamdulillah sudah kita sampaikan kepada Wako sedang dikaji untuk bantuan alat cek suhu," kata dia.

Dia mengatakan dalam normal baru nanti para peserta didik dan guru harus menggunakan masker di lingkungan sekolah, pemeriksaan suhu badan, dan sekolah menyediakan tempat mencuci tangan.

"Kami juga akan mengajukan kepada Wako untuk melaksanakan belajar setengah saja, yakni sehari di sekolah dan sehari di rumah," katanya.

Untuk pelaksanaan belajar di rumah itu, nantinya tidak melalui daring lagi. Pada saat pelaksanaan tatap muka atau di akhir pelajaran, para guru memberikan tugas, yang harus dikerjakan di rumah. Kemudian di hari berikutnya pekerjaan rumah yang diberikan akan dibahas lagi di sekolah.

Untuk menjaga jarak di dalam ruangan kelas yang biasanya kapasitas belajar 40 orang akan dikurangi.

"Kita mintakan sekolah untuk melaksanakan jaga jarak maka hanya bisa diisi 20 orang saja dalam satu kelas," katanya.

Sedangkan pelajaran olahraga, dan yang sifatnya di luar ruangan ditiadakan pada tahap awal ini. Disdik juga akan meminta kepada sekolah untuk melaksanakan penyemprotan lingkungan sekolah secara rutin.

Dia juga mengimbau, nantinya para pedagang yang berjualan di kantin dan di luar lingkungan sekolah ditiadakan, guna menghindari berkumpul. Disdik akan menyarankan peserta didik membawa bekal dari rumah saja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement