Jumat 05 Jun 2020 03:11 WIB

Legislator: Keputusan Anies Perpanjang PSBB Tepat

Legislator menilai keputusan Gubernur Anies Baswedan perpanjang PSBB Jakarta tepat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Netty Prasetiyani.
Foto: Foto: Istimewa
Netty Prasetiyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani mengapresiasi keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi hingga akhir Juni. Ia menganggap keputusan tersebut dinilai tepat.

"Ini langkah yang patut diapresiasi," kata Netty melalui pesan WhatsApp kepada Republika.co.id, Kamis (4/6).

Baca Juga

Politikus PKS itu menuturkan, kendati tren penularan kasus Covid-19 di Jakarta menurun sebagaimana yang disampaikan pakar medis dan epidemiologi FKMUI (di bawah 1 atau 0,9), masyarakat tetap harus waspada. Terlebih lagi Jakarta sudah mulai ramai dipadati kembali oleh masyarakat. 

"Jangan sampai keadaan ini menjadi pemicu munculnya kasus baru, bahkan  menjadi gelombang kedua pandemik Covid-19," ujarnya.

Menurutnya keputusan perpanjangan PSBB kali ini merupakan masa pertaruhan yang harus disikapi dengan cermat dan penuh kehati-hatian. Ia meminta agar setiap perkembangan harus dipantau. 

"Jika tren penularannya terus menurun, maka kita bisa ke tahap selanjutnya. Jika ada indikasi sebaliknya, maka langkah antisipatif yang harus dilakukan," katanya.

Netty menambahkan, penting sekali bagi Pemprov DKI untuk benar-benar ketat dalam penerapan PSBB transisi kali ini. Beberapa langkah yang perlu dilakukan di masa PSBB transisi ini yaitu perbanyak lakukan test, menyiapkan pola komunikasi, informasi dan edukasi yang tepat pada masyarakat, dan menyiapkan protokol dan fasilitas layanan kesehatan harus tersedia dengan baik dan memenuhi standar.

"Bagian paling penting adalah menjadikan masa transisi ini untuk terus  membangun kesadaran dan disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol PSBB, menggunakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan physical distancing. Jangan sampai masa transisi dimaknai dengan euforia masyarakat kembali pada pola kehidupan lama," imbaunya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement